Novel ini bercerita tentang Alice Victoria Lezzani. Seorang gadis yang lari dari rumah untuk membuktikan kepada keluarganya bahwasanya Alice bisa untuk berada abadi dalam mimpinya. Alice ingin membuktikan bahwa dunia jurnalistik itu tidak segelap seperti apa yang dibayangkan Oleh ibunya - Alin.
Saat melarikan diri dari rumah, Alice memutuskan untuk pindah di sebuah kota Jakarta dan bekerja sebagai pelayan kafe di tengah kota besar tersebut. Kafe itu bernama Kafe Resville. Disana, dia mendapatkan berbagai pengalaman, dan orang yang menyayanginya dengan tulus. Sampai akhirnya terjadilah tragedi yang tidak terduga. Pak Roy, selaku direktur dari Kafe Resville menjadi salah satu mangsa segerombolan pembunuh berantai. Pak Roy meninggal dengan tidak wajar di Kafe Resville.
Demi menegakkan keadilan, dengan keberanian yang di miliki, Alice diam-diam membayar web illegal untuk menerbitkan berita tentang orang yang tidak suka kepada Pak Roy, dan berakhir membunuh Pak Roy dengan cara tidak wajar, hal tersebut sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Terbukti dari beberapa rekaman CCTV yang tersembunyi di Kafe, membuat sang pembunuh berantai tidak bisa berkutik.
Saat berita itu menyebar, semua masyarakat bersama-sama mencari pelaku tersebut, karena perilaku Pak Roy yang sangat dermawan, membuat Pak Roy banyak yang menyayanginya. Tidak cukup waktu lama, akhirnya pelaku di temukan. Berbarengan dengan itu, ada salah satu direktur dari TV Greenice mencari keberadaan Alice. Siapa sangka, dari tragedi yang menimpa direktur sekaligus tempat kerjanya, Alice mendapatkan pekerjaan yang sangat ia impikan, yaitu menjadi reporter. Saat itu, Alice senyumannya mulai merekah. Alice menjalani pekerjannya dengan sangat baik. Sampai akhirnya direktur dari TV Greenice tempat ia bekerja jatuh hati kepadanya, dan ingin menikahi Alice. Walaupun ada beberapa konflik saat Alice bekerja, tapi waktu membawanya kepada kedamaian hati, saat itu juga orang tuanya pun mau mengakui kemampuan anaknya.
~lanjutan cerita
~TEMAN LAMA
~
"Jadi mereka tetap mati walaupun aku sudah bersusah payah menyelamatkan mereka" ucap Aqilla seraya menyilangkan kakinya dan mengankat tangan kanan untuk menopang dagu
"ini bisa jadi masalah besar" Aqilla menatap intens siluet pelaku yang tertangkap kamera cctv
tanpa dia sadari rupanya makan malam telah siap dan Haris berteriak memanggilnya dari dapur, Aqilla langsung mematikan tv dan bergegas ke dapur bergabung bersama saudaranya untuk menyantap makan malam, Aqilla tersenyum saat melihat makanan di depannya
~
"semua teman mu sudah kakak hubungi, teman yang mana?" tanya pria berkacamata sambil menatap sinis adik perempuannya yang basah kuyup
"amm..." Aqilla berusaha mencari jawaban yang tepat agar kakaknya tidak curiga, tapi sialnya otak dia tidak bekerja dengan benar yang membuatnya hanya diam,
"kamu habis dari kafe kan" tuding pria yang awalnya duduk bersandar pada sofa kini menegakkan duduknya menambah kesan penuh karisma yang membuat Aqilla takut
Faktanya dia memang dari kafe yang dimaksudkan oleh ke dua kakak laki-lakinya, tapi dia bukan sekedar pergi menghabiskan uang di sana, dia ikut kerja sambilan dan jam kerja yang di berikan pada anak SMP sepertinya adalah sore hari agar tidak mengganggu jam sekolah, awalnya dia tidak diizinkan bekerja karena belum cukup umur tapi karena dia terus datang dan berteman baik dengan semua pegawai serta bos kafe, Aqilla akhirnya terdaftar sebagai pelayan.
~
Dia merasa senang bisa mendapatkan keluarga baru seperti mereka, tapi semua tidak akan berlangsung lama jika rahasia Aqilla terbongkar tanpa dia sadari senyumannya telah sirna dan digantikan dengan wajah datar, Aqilla mengingatkan kepada dirinya sendiri untuk tidak terlalu dekat dengan keluarga yang telah mengadopsinya agar tidak terulang kembali kejadian dimasalalu yang menimpa orang-orang baik yang mengadopsi Aqilla sebelumnya, jadi dia harus memainkan perannya lebih bagus lagi agar atasannya tidak mengajukan protes.