Angin malam berbisik pelan, membawa aroma hujan yang masih tersisa di udara. Aku duduk di dekat jendela, menatap langit yang bertabur bintang. Di antara kelip cahaya di atas sana, aku bertanya-tanya... sejak kapan aku mulai merasa seperti ini? Sejak kapan aku belajar bahwa hati bisa begitu rumit?
Masa kecilku dipenuhi tawa, pertemanan yang sederhana, dan perasaan yang belum ku pahami. Tapi seiring waktu, aku belajar bahwa tidak semua kisah berjalan seperti dongeng. Aku bertemu dengan orang-orang yang meninggalkan jejak dalam hidupku-beberapa sebagai kenangan indah, beberapa sebagai pelajaran berharga.
Rafa, yang sejak dulu selalu ada, tapi tak pernah benar-benar ku pandang dengan cara yang sama.
Kailan, yang pernah membuatku merasa istimewa, lalu dengan mudahnya memilih yang lain.
Revan, yang dengan segala kelebihannya, membuatku bertanya-tanya apakah aku cukup baik. Dan... dia.
Faizan.
Namanya tidak pernah ku tuliskan dalam daftar orang-orang yang ingin ku hapus dari ingatan, tapi entah kenapa, juga bukan nama yang mudah untuk tetap kusimpan.
Malam ini, di bawah langit yang sama, aku menyadari bahwa perjalananku bukan hanya tentang cinta. Ini tentang bagaimana aku menemukan diriku sendiri.
Dan mungkin, tentang bagaimana aku belajar menerima bahwa tidak semua cerita berakhir seperti yang kita harapkan.
Masa sekolah selalu dianggap sebagai masa paling indah. Namun, bagi Alicia Sasvika, itu adalah perjalanan penuh konflik-persahabatan yang diuji, cinta yang tak selalu berakhir bahagia, dan keluarga yang menyimpan rahasia. Semua yang ia alami di masa lalu membentuk dirinya hingga hari ini.
"Gue gak nyangka kita sampai di titik ini, Lissy."
Alicia terdiam. Terlalu banyak yang ingin ia katakan, tapi lidahnya kelu.
"Gue udah maafin semuanya, tapi pertanyaannya... lo udah maafin diri lo sendiri?"
Saat kenangan lama kembali menghantuinya, Alicia harus menghadapi pertanyaan yang selama ini ia hindari. Apakah masa lalu hanya sekadar cerita yang tertinggal, atau ada sesuatu yang belum benar-benar selesai?
---
**Sekarang, dia mungkin sudah menjalani hidupnya sendiri, seperti aku yang juga melangkah ke dunia yang jauh berbeda. Tapi ada kalanya, di sela kesibukan, ingatan itu kembali. Mengingatkan bahwa di suatu waktu yang terasa begitu jauh, aku pernah begitu percaya pada sesuatu yang kini hanya tinggal kenangan.
Aku ingin menceritakan semuanya. Bukan untuk kembali, karena waktu tak akan membiarkannya, tapi untuk mengingat bahwa setiap langkahku sekarang adalah jejak dari masa lalu yang pernah begitu berarti.
~Alicia sasvika.**
[JANGAN LUPA FOLLOW ]
[Vote sebanyak banyak yaa..]
RANK #1 NewAuthor [26.03.2025]
RANK #170 Firstlove [29.03.2025]