Story cover for Rumah Terakhir?... by Aurel123Octaviani
Rumah Terakhir?...
  • WpView
    Reads 29
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 29
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Mar 09
Dulu, rumah adalah tempat paling aman bagi Zella Laurensia Dirgantara. Dulu, keluarganya penuh dengan canda tawa dan kehangatan. Tapi kini, semua itu berubah menjadi siksaan.

Setiap hari, rumahnya dipenuhi suara tamparan, teriakan, dan barang pecah yang berserakan di lantai. Ayah dan ibu yang dulu saling menyayangi kini hanya saling menyalahkan, sementara Zella terjebak di tengah-tengah. Ia dipaksa menjadi sempurna, harus selalu menjadi yang terbaik di sekolah, dan setiap kesalahan kecil dibalas dengan hukuman yang menyakitkan.

Tak ada tempat untuknya mengadu. Tak ada bahu untuk bersandar. Luka-luka di tubuhnya mungkin bisa sembuh, tapi luka di hatinya? Tidak ada yang tahu seberapa dalam.

Bisakah Zella menemukan jalan keluar dari neraka yang disebut rumah ini? Atau akankah ia selamanya terjebak dalam penderitaan yang tak terlihat?

---

note:
 maaf jika salah kata atau typo dalam cerita
All Rights Reserved
Sign up to add Rumah Terakhir?... to your library and receive updates
or
#135zean
Content Guidelines
You may also like
LENGKARA  by RainRainbow6
61 parts Complete
Tolong matikan saja aku. Aku sudah muak dengan dunia. untuk apa hidup, jika hati sudah lama mati. Kane Navulia Chrysander. Aku tidak meminta banyak pada dunia. Hanya bahagia. Tapi kenapa aku tidak mampu punya? Larissa Siofra Hysteria. *** Fra dan Kane sengaja di pertemukan takdir untuk mencari bahagia yang hilang. Saling terluka dari cerita yang berbeda. Di dewasakan oleh luka. Mereka menarik simpul yang sama bahwa bahagia adalah bentuk lengkara untuk mereka punya. Dua sudut pandang semesta mendewasakan manusia karena luka. Kane yang berasal dari latar belakang broken home, yang kelahirannya ke bumi dianggap kesialan. Dan Fra yang berasal dari keluarga yang utuh tapi hampir runtuh, secara fisik keluarganya bersama namun secara hati keluarganya bercerai, kabar bahagianya Fra adalah anak tengah, selalu salah dan mengalah. Keduanya hampir mati, jika semesta tidak cepat mempertemukan mereka. **** LENGKARA bercerita tentang dua anak manusia yang di pertemukan karena luka yang hampir sama. Nyaris ingin menyerah. Bersama melalui ruang gelap mereka mencari terang. Tenang yang tak kunjung datang, keduanya ingin pulang. *** Siapkan hati kamu dalam membaca LENGKARA. Jangan lupa sedia tissue, jika kamu tidak menangis dari awal sampai akhir saat membacanya, berarti ada yang salah dengan hati mu. Selamat datang, dan bertamu lah dengan senyum yang tenang. Jangan tersesat, ingat kamu hanya tamu, aku hanya mengingatkan, barangkali kamu akan lupa jalan pulang jika sudah terlalu nyaman.
You may also like
Slide 1 of 10
Kami Tumbuh Dari Ledakan cover
𝑾𝒉𝒆𝒓𝒆 𝑰𝒔 𝑴𝒚 𝑯𝒐𝒎𝒆?  cover
Rumah yang runtuh[ TERBIT] cover
Could you be a home for me? [TAMAT] cover
Rumah Yang Kuciptakan Sendiri cover
LENGKARA  cover
Ayah, Ibu, Kemana Aku Harus Pulang? (On going) cover
RUANG DEPRESI [ END ] cover
Kehidupan Zeyal cover
Tanpa Rumah cover

Kami Tumbuh Dari Ledakan

30 parts Ongoing

Di sebuah rumah yang lebih sering berisik oleh bentakan daripada tawa, tiga anak tumbuh dari puing-puing cinta yang retak. Ara, si sulung yang belajar menjadi atap saat bapaknya lebih sering pergi ketimbang tinggal. Rei, anak tengah yang mencoba menjadi lelaki tanpa pernah punya contoh. Dan Zea, si bungsu yang bersembunyi di balik boneka bermata satu sambil bertanya dalam hati: "Apa semua rumah seperti ini?" Saat rumah yang dulu mereka sebut "pulang" tak lagi memberi tempat, satu per satu dari mereka harus memilih: tinggal dalam reruntuhan, atau membangun sendiri pondasi baru-meski dengan tangan gemetar. Ini bukan kisah keluarga yang sempurna. Ini kisah tentang bertahan meski tidak utuh, tentang anak-anak yang tak ingin mewarisi luka orang tuanya. Dan tentang keberanian untuk berkata: "Ledakan itu berhenti di sini." Karena tumbuh dari kehancuran... bukan alasan untuk mencintai dengan cara yang menyakitkan.