
rumah adalah istana, tidak bagi seorang Noah. rumah adalah jurang kehidupan. setiap noah menginjakan kaki di depan pintu rumah dia merasa seolah dirinya sudah berada di tepi jurang yang sebentar lagi akan terguling gulang jatuh kebawah sana, yang gelap, sepi, dan sendiri. suasana rumah Noah tidak seperti rumah rumah lain, rumah mewah ini bagaikan rumah kosong tak berpenghuni hanya dia sendiri terduduk sepi di sini setiap harinya. sesekali rumah ini akan ramai namun keramaian yang selalu menjadi beban Noah, keramaian yang di timbulkan keributan dari kedua orang tuanya entah mengapa selalu saja ada keributan tak perna ada balutan kasih sayang dan saling menyayangi di rumah itu. Noah akan lebih memilih sepi, sunyi dan sendiri ketika kedua orang tuanya sibuk dengan dunianya di banding kedua orang tuanya pulang hanya membawa pisau dan anak panah yang selalu siap meghantam tubuh Noah sebagai pelukan pertemuan.All Rights Reserved
1 part