Story cover for Family Time by MANGG0_0
Family Time
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Mar 09
rumah adalah istana, tidak bagi seorang Noah. rumah adalah jurang kehidupan.
setiap noah menginjakan kaki di depan pintu rumah dia merasa seolah dirinya sudah berada di tepi jurang yang sebentar lagi akan terguling gulang jatuh kebawah sana, yang gelap, sepi, dan sendiri.

suasana rumah Noah tidak seperti rumah rumah lain, rumah mewah ini bagaikan rumah kosong tak berpenghuni hanya dia sendiri terduduk sepi di sini setiap harinya. sesekali rumah ini akan ramai namun keramaian yang selalu menjadi beban Noah, keramaian yang di timbulkan keributan dari kedua orang tuanya entah mengapa selalu saja ada keributan tak perna ada balutan kasih sayang dan saling menyayangi di rumah itu.

Noah akan lebih memilih sepi, sunyi dan sendiri ketika kedua orang tuanya sibuk dengan dunianya di banding kedua orang tuanya pulang hanya membawa pisau dan anak panah yang selalu siap meghantam tubuh Noah sebagai pelukan pertemuan.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Family Time to your library and receive updates
or
#124kebohongan
Content Guidelines
You may also like
RUMAH KITA by MuktaharaMukhatara
8 parts Complete
Rumah adalah tempat ternyaman dikala, hati dan jiwa kita runtuh. disaat Tenga kita habis untuk dunia ini .di saat kita capek hadapi seluruh dunia ini, rumah tempat ternyaman saat kita pulang tapi, bagaimana kalo rumah itu sendiri .bukan tempat, ternyaman untuk diri kita sendiri. maka seluruh, tubuh kita sudah hancur jikalau rumah yang selama ini tempati , di besarkan, hanya menjadi rumah singgah saja bagi diri kita bukan menjadi rumah kita. itulah yang dirasakan oleh Asyifa Zahra Wijaya di saat usia nya 12 tahun dia sudah merasakan lelah dalam hidup nya . bahkan sampai dewasa pun di Masi sama mengatakan lelah dalam hidup nya. " ya Allah aku menerima dengan takdir yang kujalani saat ini. tapi aku cuma minta satu tolong jangan samakan ,takdir ku ini dengan ,bayi yang ku kandung ini. cukup aku saja" ujar Syifa dalam doa nya " Rumah itu bukan tentang rumah yang dibangun dengan kayu, atau rumah yang dibangun dengan bata ,tapi rumah yang di bangun oleh kedua orang tua .maksudnya, rumah itu seperti orang tua dialah pokok rumah kalian ,atap dan tiang itu bagaikan kedua orang tua, dan anak-anak adalah dinding nya rumah itu , itulah rumah yang sebenarnya " ujar ustadz Yusuf dalam kajian nya __________ TIDAK SEMUA RUMAH ITU ADALAH TEMPAT TERNYAMAN! AISYAH" tegas siyfa dengan nada keras Aisyah hanya terdiam sambil matanya terus menatap siyfa yang tengah bersandar di dinding yang tak henti - hentinya menangis sambil sesekali memukul dadanya . " Aku capek " " Aku capek" " Aku capek" ujar siyfa tiga kali menatap Aisyah dengan mata yang sembab . _______ jangan dilihat ajak yuk baca buat yang merasa keluarga broken home semangat melanjutkan hidup ❗ini bukan tentang kita lemah tapi ini tentang cara melanjutkan hidup kita
You may also like
Slide 1 of 10
Rumah Yang Kuciptakan Sendiri cover
BIANANTA cover
CEMARA cover
Kesedihan [SELESAI] cover
Desir Arah cover
Sea Gentala (Tamat) ✔️ cover
PRIHAL RUMAH DAN SEISINYA | ENHYPEN cover
About Naskala [on going] cover
KATANYA CEMARA  cover
RUMAH KITA cover

Rumah Yang Kuciptakan Sendiri

26 parts Ongoing

Sejak kecil, Valesta sudah belajar satu hal: tidak semua tempat yang disebut rumah benar-benar memberi rasa pulang. Berpindah dari satu atap ke atap lainnya, terluka, bertahan, dan perlahan membangun dunia kecilnya sendiri, Esta tumbuh menjadi gadis yang tampak kuat di luar, tapi retak di dalam. Saat semua orang pergi satu per satu, dan dunia seolah hanya memberinya pilihan untuk menyerah, Esta memilih melawan. Melawan sepi, luka masa lalu, ketidakadilan, dan ketakutannya sendiri. Di tengah keheningan yang panjang, ia bertemu orang-orang yang mengajarinya lagi tentang tawa, keberanian, dan cinta yang tak bersyarat. Ini adalah perjalanan tentang kehilangan, menemukan, dan membangun. Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang menciptakan rumahnya sendiri - perlahan, penuh luka, namun penuh harapan.