Cinta dalam Waktu

Dicky, seorang gamer terkenal di dunia game sepakbola dan simulasi, sering mengingat masa-masa SMP-nya. Di balik kesuksesannya, ada satu sosok yang selalu ia rindukan-Ayu, wali kelasnya dulu. Saat masih SMP, Dicky diam-diam menyukai Ayu, tapi ia tahu batas antara murid dan guru.

Setelah bertahun-tahun berlalu, Dicky kini berusia 24 tahun dan Ayu 36 tahun. Dalam sebuah acara reuni SMP, Dicky kembali bertemu dengan Ayu. Sang guru yang dulu ia kagumi kini tetap anggun dan bersahaja. Percakapan awal mereka canggung, tetapi perlahan nostalgia menghangatkan suasana.

Dicky mulai mencari alasan untuk lebih sering bertemu Ayu. Ia menawarkan Ayu untuk mencoba game buatannya, mengajaknya berdiskusi tentang dunia e-sports, bahkan menemani Ayu dalam beberapa kesempatan. Awalnya, Ayu hanya menganggap Dicky sebagai mantan muridnya yang baik. Namun, perhatian, kedewasaan, dan ketulusan Dicky mulai membuat hatinya goyah.

Perbedaan usia 12 tahun menjadi tantangan. Ayu ragu, takut dengan pandangan orang lain dan status mereka di masa lalu. Namun, Dicky tidak menyerah. Dengan kesabaran, ia menunjukkan bahwa rasa cintanya bukan sekadar kekaguman masa kecil, melainkan perasaan tulus seorang pria dewasa.

Seiring waktu, Ayu mulai membuka hatinya. Cinta yang dulu terasa mustahil kini menemukan jalannya sendiri. Akhirnya, keduanya memutuskan untuk bersama, membuktikan bahwa cinta sejati tak mengenal batasan usia maupun status.