Ada satu pertanyaan yang sering terlontar, yaitu, ''Apa yang akan kamu lakukan dihidupmu?''. Banyak sekali opsi untuk menjawab pertanyaan ini, seperti, ''Aku? mungkin, lulus sekolah kemudian kuliah. '', atau, ''kayaknya bekerja sampai mati. '' dan, ''Jadi orang kaya?''. Secara umum aku bisa saja menjawab seperti itu, namun jika ditanya aku ambil opsi nomer tiga, walaupun sejujurnya aku ngga yakin. Setelah duapuluh tahun hidup, kehidupanku begitu abu-abu sampai tidak layak ditulis sebagai sebuah kisah menarik. Termakan cerita fiksi indah yang penuh adegan romantis kenyataannya tidak seperti itu. Dimana adegan dramatis tidak sengaja tabrakan dengan cowok? mana kisah romantis yang semanis gula sampai bisa-bisa diabetes? ayolah, nyatanya hidupku tak sesukses kata-kata motivator atau memiliki kisah romantis-semanis permen pada kebanyakan cerita klise yang cringe, yang ada tenggelam dalam bacaan komik korea, novel, dan lainnya layaknya nolep bila dipandang.
Jadi, masih mau baca kisah tidak menarik ini?
Cerita ini mengalir dalam genre slice of life yang penuh humor sekolah, dinamika antar guru dan murid (tentu sesuai batas moral, kita bukan drama Korea), dan tentu saja: romansa panas antara dua guru tampan dengan sejarah masa lalu yang belum selesai.
Dari interaksi konyol di ruang guru, latihan voli penuh gerakan sensual yang tidak disengaja (atau mungkin sangat disengaja), hingga kegiatan kelas biologi yang tiba-tiba berubah jadi ajang adu flirting berkedok pembelajaran anatomi-setiap bab akan membawa pembaca dari tertawa terpingkal-pingkal hingga terjerumus dalam tensi romantis yang bikin kipas angin kerja lembur.
Dan jangan lupakan drama kompetisi internal di sekolah:
Guru matematika yang fanboy sama M/n.
Kepala sekolah yang memaksa Rei untuk jadi ketua panitia outbond hanya karena ingin melihat dua guru ganteng itu bekerja sama.
Murid-murid yang membuat fanfic tentang mereka (meta? tentu. Dan kita suka itu).
Serta keluarga M/n yang mendadak muncul dan berkata, "Jadi kamu masih suka kak Rei yang dulu kamu gambar dengan krayon di tembok rumah?"
Pada akhirnya, ini adalah kisah tentang cinta lama yang tidak pernah padam. Tentang bagaimana kadang cinta pertama bukan hanya luka, tapi juga komedi yang panjang dan penuh akrobat emosional. Apakah M/n bisa bala dendam? Atau justru ia terjebak lagi dalam pesona Rei dan memilih untuk tidak menolak cinta yang akhirnya datang?
Yang jelas, author tidak akan membuat ending tragis. Kecuali kamu minta. Tapi untuk sekarang, mari nikmati perjalanan dua pria dewasa dalam balutan seragam guru yang terlalu ketat dan terlalu tampan untuk sekolah biasa.
Karena cinta yang pernah ditolak saat umur tujuh tahun... bisa jadi bahan bakar dendam paling seksi di usia dua puluhan.
---