Hidup gue? Jauh dari kata normal. Dari lahir aja udah dikasih "paket hemat" yang nggak semua orang bisa bayangin: dua abang kembar di atas gue dan sepasang adik kembar cowok-cowok di bawah gue. Total? Lima kepala dengan lima kepribadian absurd yang kalau dikumpulin di satu ruangan, dijamin bakal bikin orang waras reconsider hidup mereka.
Tapi, di balik segala kekacauan yang mereka bawa, mereka juga alasan kenapa gue masih bisa berdiri sampai sekarang. Hidup nggak selalu baik sama kami-terutama waktu kelas 9 SMP, saat orang tua kami pergi selamanya. Sejak itu, rumah ini cuma isi kami berlima. Tanpa aturan yang bener, tanpa orang tua yang bisa jadi pegangan, tapi anehnya, tetap penuh tawa. Dari luar, orang mungkin lihat kami sebagai keluarga tajir yang seru, yang hidupnya kayak di film-film. Tapi kalau mereka tahu gimana rasanya tinggal di sini... chaos adalah kata yang paling tepat. Bukan berarti gue nggak bersyukur-karena seberantakan apa pun hidup kami, nggak ada tempat lain yang lebih nyaman dari rumah ini.
Dan buat yang mikir jadi anak bungsu di keluarga kembar itu enak? Gue saranin coba tukeran sehari aja sama gue. Rasain gimana dikepung empat kakak laki-laki yang overprotektif sekaligus biang keributan, gimana rasanya jadi bahan ledekan 24/7, dan gimana rasanya mau ngumpet dari tanggung jawab tapi tetap ditarik ke tengah drama keluarga. Siap-siap mumet, siap-siap frustrasi. Tapi jujur aja, kalau disuruh milih hidup lain... mungkin gue tetap bakal milih mereka.
mereka bilang dia berbeda, tapi bagi kita dia spesial yang harus selalu kita jaga.
jangan biarkan tangisan merenggut senyumnya, senyum yang selalu bisa membuat kita ikut merasakan kebahagiaan nya.
tawanya yang terdengar merdu yang selalu kita nantikan.
mereka semua sama, tidak ada yang berbeda, mereka semua ada kebanggaan kita sampai kapanpun.
terimakasih sudah menjadi 7 pangeran nya papa mama, yang selalu saling merangkul tanpa ada yang terpisah.