Story cover for Ashes Of Yesterday by ndiiii_aikn
Ashes Of Yesterday
  • WpView
    Reads 5,681
  • WpVote
    Votes 405
  • WpPart
    Parts 13
  • WpView
    Reads 5,681
  • WpVote
    Votes 405
  • WpPart
    Parts 13
Ongoing, First published Mar 14
1 new part
Raven menatap tajam ke arah pria yang berdiri di depannya.

"Bisa-bisanya kau mencelakai dan memfitnah Ravael!" seru pria itu dengan penuh amarah. Sementara itu, Raven yang sudah tersungkur di bawahnya mengepalkan tangan, menahan amarah.

"Sebetulnya, yang anak kandung itu aku atau Ravael?" tanyanya dingin, meski sorot matanya penuh kemarahan dan kekecewaan.

Pria itu terkejut. "Tentu saja kau anakku!" jawabnya tegas.

Raven menyeringai sinis. "Lalu kenapa Papa lebih percaya Ravael?"

Pria itu menghela napas. "Karena kau sudah keterlaluan, Raven."

Sebelum Raven sempat membela diri, kakaknya, Jo, menyela dengan penuh emosi. "Kau yang selalu mencari masalah! Citra keluarga kita rusak karena sikap kekanak-kanakanmu. Belajarlah dari Ravael! Jika aku bisa memilih, aku lebih ingin dia menjadi adikku daripada kau!"

Ucapan Jo menghantam Raven telak. Dalam kemarahan yang membuncah, ia menghunus pisau lipatnya dan menggores leher Ravael. Semua orang terkejut. Jo, tanpa pikir panjang, mendorong Raven hingga terjatuh dari lantai dua. Tubuhnya menghantam guci besar yang pecah berkeping-keping dan menusuk tubuhnya.

Namun, alih-alih merasakan kematian, Raven terbangun di ranjang rumah sakit dengan kepala berdenyut sakit. Ia menoleh dan melihat sosok yang tak asing-bodyguard sekaligus ayah angkatnya yang seharusnya sudah meninggal beberapa tahun silam. 

Menatap sekeliling, Raven tersadar-ia kembali ke lima tahun lalu, ke saat di mana keluarganya lebih memilih menemani Ravael ke pantai daripada menjemputnya dari sekolah.

Kini, ia mendapat kesempatan kedua.  Ini bukan anugerah. Ini peringatan. Dan kali ini, ia tak akan membiarkan dirinya terjebak dalam keluarga yang tak pernah menginginkannya.
All Rights Reserved
Sign up to add Ashes Of Yesterday to your library and receive updates
or
#109rebirt
Content Guidelines
You may also like
Jovanka dan Abang Kembar by LeenooYed
58 parts Ongoing
Hendra dan Narendra Dewantara terlahir dengan beban yang tak mereka mengerti. Sejak kecil, mereka harus mendengar bisikan-bisikan bahwa mereka adalah anak pembawa sial. Namun, di balik semua itu, mereka masih memiliki kasih sayang dari kedua orang tua mereka-setidaknya hingga bayi kecil itu lahir. Jovanka, adik bungsu mereka, hadir ke dunia dengan membawa perubahan besar. Kehadirannya mengubah segalanya. Orang tua mereka, Dewantara dan Cinthya, yang dulu begitu menyayangi mereka, perlahan menjauh. Semua perhatian, semua kasih sayang, semua harapan yang dulu diberikan untuk mereka, kini hanya tertuju pada satu sosok-Jovanka. Hendra dan Narendra tumbuh dengan kebencian yang tak mereka pahami. Bagi mereka, Jovanka adalah alasan mereka kehilangan orang tua. Bayi mungil itu adalah penyebab semua kehancuran. Maka, tanpa sadar, mereka ikut menjauh. Mereka membiarkan adik mereka tumbuh sendirian dalam dingin, tanpa pelukan hangat seorang kakak. Namun, waktu mengajarkan mereka banyak hal. Perlahan, kebenaran terungkap. Luka yang selama ini mereka kira milik mereka saja, ternyata juga terukir dalam diri Jovanka. Dan saat mereka menyadari itu, sudah terlambat. Adik mereka telah berjalan terlalu jauh dalam gelap, terjebak dalam luka yang tak pernah mereka lihat. Kini, di antara penyesalan dan keinginan untuk menebus segalanya, Hendra dan Narendra berjanji. Mereka tidak akan membiarkan Jovanka menghadapi semuanya sendirian lagi. Tidak peduli berapa banyak duri yang harus mereka lalui, tidak peduli seberapa terlambat mereka menyadarinya-mereka akan memastikan adik mereka tidak lagi merasa sendirian. Namun, apakah cinta dan penyesalan cukup untuk menyembuhkan luka yang telah terukir begitu dalam? Ataukah semua ini sudah terlambat? Karena tak peduli seberapa besar keinginan mereka untuk melindungi, pada akhirnya hanya ada satu pertanyaan yang harus dijawab: apakah seorang pangeran yang telah kehilangan mahkotanya masih bisa menemukan rumahnya?
ADIKARA ELUSIF by blackcurrantbery
28 parts Ongoing
Baca lapak sebelah dulu biar nyambung, baca DeKaNa🔥 "M-maksudnya apa?" Ekspresi wajah yang semula terlihat senang berganti menjadi rawut wajah yang amat tidak disukai, seolah perubahan mimik wajah mempengaruhi suasana hati sang pemilik Perlahan sudut bibirnya ketarik ke pinggir membentuk lekungan senyuman yang terlihat menyeramkan bagi remaja yang berdiri di hadapannya, bahkan bola matanya terlihat bergetar melihat apa yang tengah terjadi di hadapannya. "Hanya seminggu" Kakinya perlahan melangkah mendekati remaja yang sudah membeku di tempat itu, mengayunkan tangannya untuk mengusap puncak kepala yang lebih muda "Sayang sekali, Khai nggak panggil Ayah-" Plak Ia menatap tangannya kemudian menatap anak yang lebih muda di hadapannya dengan alis mata terangkat, berani, sangat berani "L-lo gila" "Lo bawa gue kemana hah anjing?" Ia memejamkan matanya, sudah seminggu ini hatinya berbunga-bunga, namun sekarang api neraka kembali membakar hatinya mendengar lontaran perkataan dari anak muda yang ada di hadapannya. Srett "Kenapa lo diam aja hah?, jawab!, lo bawa kemana gue hah?" Teriaknya dengan nafas tersenggal-senggal karena perasaan marah. Ia kembali tersenyum, mencoba mengusap puncak kepala itu namun tepisan kembali dirinya dapat, oke cukup, ia sudah sangat sabar kali ini, "Askar ternyata nggak guna" Perlahan kaki itu mendekati remaja itu, lalu mengusap paksa kepala itu dengan kuat, dan dalam sekali tarikan ia berhasil membuat tulang tengkorak itu bersentuhan kasar dengan dinding rumah kokoh miliknya "Lo manja banget ya Kai, semua harus gue yang turun tangan" Ucapnya sembari menyeringai melihat ekspresi wajah Kaivan yang terlihat kesakitan sekaligus marah karena tidak bisa melawan.Tubuh itu jatuh telentang di lantai, dan tanpa belas kasihnya, ia menaruh telapak kakinya di atas dada Kaivan yang seketika membuat anak itu meringis sakit karena tak mampu menahan rasa sakit lagi "A-abang" "Kalau udah kek gini, baru manis diliat" 19 April 25
You may also like
Slide 1 of 8
Aleum And 7 cover
Rumah Tanpa Pintu [ON GOING] cover
Jovanka dan Abang Kembar cover
A Place Where the Sun Hides cover
RAVANIEL cover
Abandoned ✔ cover
ADIKARA ELUSIF cover
The Good Bad Brother✔️ cover

Aleum And 7

48 parts Ongoing

"Dia Aleum." "Maksudmu?" "Dia adik kita." Hidup mereka rasanya tanpa arah saat sang Ayah yang merupakan orang tua satu-satunya untuk mereka pergi dari dunia ini, ditambah lagi, saat anak tertua dari keluarga Kim memperkenalkan seorang gadis kecil berusia empat tahun yang sedang mengenakan baju duka dihiasi dengan wajah sembabnya. "Kau gila?! Anak ini berusia empat tahun! Jungkook bahkan berusia empat tahun! Bagaimana bisa dia menjadi adik kita?" Anak kedua keluarga Kim menatap kakaknya tidak mengerti, ohhh ayolah, mereka sudah dikagetkan dengan kepergian ayah mereka secara tiba-tiba, tidak lucu jika bercanda dengan membawa anak gadis berusia empat tahun untuk mereka urus. "Aku tidak tahu Yoongi. Nama anak ini ada disurat yang ditulis ayah! Aku bahkan baru melihatnya saat seorang wanita tua membawanya kesini." Yoongi hanya bisa memijat dahinya frustasi, ia menatap anak itu dengan wajah berkerut nya, anak berusia empat tahun, seorang gadis, dam sepertinya terlihat cengeng. "Kau yakin?" "Aku harus yakin, bagaimanapun dia juga bagian dari kita."