Zia, anak kedua dari tiga bersaudara, tak pernah tahu rasanya dicintai. Dulu, keluarganya begitu hangat,penuh tawa dan pelukan.
Namun, semuanya berubah setelah sebuah peristiwa di masa lalu. Sejak saat itu, Zia menjadi bayangan...
Dilupakan, disalahkan, dan dianggap tak ada.
Di balik senyum yang selalu ia tunjukkan, tersimpan luka yang dalam. Ia tak pernah membenci mereka Papa, Mama, Kak Zidan, bahkan Zahwa.Tapi ia pun tak pernah dimiliki sepenuhnya oleh mereka.
Tidak ada yang tahu seberapa keras ia mencoba,
seberapa sering ia menangis diam-diam di balik pintu.
Hanya satu orang yang melihatnya apa adanya: sahabatnya, Dira. Namun, cinta dan pengertian Dira tak cukup menyembuhkan luka yang menganga.
Dan saat waktu menunjukkan bahwa tak semua luka bisa sembuh, Zia pun menyadari mungkin,ia memang ditakdirkan untuk pergi tanpa pernah benar-benar dicintai.
Shiro Alexa, seorang remaja akhir berusia 21 tahun, terus merasakan beban yang tak terlalu dipahami oleh siapapun. Meski berjuang dengan penuh kesabaran, rasa takut dan trauma yang menghantuinya seolah menjadi bayang-bayang yang tak pernah hilang.
Pada titik terendahnya, Shiro menyerah pada keputusasaan dan kegelapan
yang menghimpitnya, memutuskan untuk mengakhiri perjalanan hidupnya yang penuh dengan penderitaan dan kesendiriannya.
Tapi Shiro malah diberi kehidupan yang baru, ditubuh orang lain yang tidak dikenalnya. Bahkan Shiro mendapatkan beban baru yang harus ditanggungnya secara terpaksa, yaitu kenyataan bahwa tubuh yang ditempatinya sudah berumur dan memiliki 3 orang anak, yang bahkan hampir seumuran dengannya.
bagaimana kah Shiro menghadapinya?
[Akan terus direvisi, selama berlangsungnya cerita]
[Bukan BL!]