Deluan selalu menjalani hidupnya dengan tenang. Ia tidak pernah mempertanyakan banyak hal-tidak tentang ayah yang tidak pernah ada dalam hidupnya, tidak tentang ibunya yang begitu protektif, dan tidak tentang dunia luar yang seakan jauh dari jangkauannya.
Sejak kecil, tubuhnya lemah, membuatnya harus berhati-hati dalam segala hal. Ia tidak boleh terlalu lelah, tidak boleh terlalu emosional, dan tidak boleh melakukan sesuatu yang berlebihan. Hidupnya terbatas di dalam rumah, di antara dinding-dinding yang melindunginya sekaligus mengurungnya.
Namun, meskipun begitu, ia tidak pernah merasa kekurangan. Ibunya, Raina, selalu ada untuknya-meski sibuk dengan bisnisnya, ia tetap meluangkan waktu untuk putranya. Semua kebutuhannya tercukupi, semua yang ia inginkan bisa ia dapatkan.
Tapi ada satu hal yang tidak pernah bisa ia miliki: kebebasan.
Deluan tidak punya teman seumuran. Hiburan satu-satunya adalah bermain game, memasak di dapur bersama Bi Marni, dan berbicara dengan para pekerja di rumahnya. Itu sudah cukup baginya. Ia tidak pernah merasa perlu menginginkan lebih.
Sampai hari itu tiba.
Hari di mana seorang pria datang ke rumahnya, membawa serta bayangan dari masa lalu yang tidak pernah ia ketahui.
Hari di mana untuk pertama kalinya, Deluan mulai merasakan sosok seorang ayah.
Zayyan Athaallah seorang pemuda yang kelahiran nya tidak diinginkan oleh sang keluarga. ia seorang ketua geng motor yang cukup dikenal.
Zayyan yang selalu di abaikan oleh keluarga merasa jika semua yang ia lakukan selama ini hanya sia-sia untuk menarik perhatian sang keluarga.
Hingga ia memperbaiki dirinya dan tidak lagi mencari perhatian sang keluarga.
penasaran? langsung baca yahh guys
-INI HANYA CERITA FIKSI!-
-MURNI KARYA PRIBADI-