
"Jadi, harus ke Jepang, ya?" Yumi bertanya dengan mengaduk mi rebus yang sudah mendingin. Di depannya, laki-laki yang sudah ia sukai sejak lima tahun itu hanya terdiam dan enggan menjawab hal yang seharusnya tidak dipertanyakan. Suasana restoran Solaria yang sepi di tengah bulan puasa itu seakan mendukung percakapan mereka yang sedikit memilukan. Perpisahan. Siapa manusia di dunia ini yang bahagia jika harus hidup terpisah dengan jarak ribuan kilometer dari orang yang mereka sayang? Tentu tidak ada. Yumi mendongak, menatap dua netra lelaki itu dalam, "Nggak bisa kuliah di sini aja?" Adit yang tengah berpuasa hanya bisa menghela napas panjang lalu menggeleng pelan. "Tiketnya sudah dibeli, Yumi.." Yumi menundukkan kepalanya lagi dan memilih untuk menatap mi yang sudah mengembang dengan mata memanas ketimbang menatap iris coklat lelaki itu. Mencoba menguatkan hati dengan pilihan Adit yang sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Ah, sialan. Nampaknya kali ini ia harus merasakan kehilangan lagi. ******** Genre: Angst. Alur: Maju-Mundur, Cover generated by AI.All Rights Reserved
1 part