Story cover for Escape (end) by duasatuplus
Escape (end)
  • WpView
    Reads 48,164
  • WpVote
    Votes 488
  • WpPart
    Parts 19
  • WpView
    Reads 48,164
  • WpVote
    Votes 488
  • WpPart
    Parts 19
Complete, First published Mar 20
Mature
Setelah berlarut- larut terjebak dengan luka masa lalunya,
akhirnya Nadine memutuskan untuk menyudahi semua.

Dalam sebuah perjalanan bersama ESCAPE yang akan membantu Nadine menemukan dirinya kembali.

ESCAPE: Disconnect and rediscover yourself.

------

Mata Nadine nampak telah sayu dengan bibir yang merekah. Nafasnya pun mulai terengah.
Telinganya yang terendam air bisa mendengar suara butiran pasir yang bergerak bersama ombak tenang.
Bagai alunan melodi di tengah debaran jantungnya sendiri.

Raka terdiam -lekat menatap paras gadis yang terlentang di bawah tubuhnya.
Paras lembut yang seolah mengiyakan apa yang Raka pikirkan.

Tangan Raka bergerak menelusup ke balik punggung Nadin, dan lalu menarik turun risleting wetsuit nya.

-zrrrrt
All Rights Reserved
Sign up to add Escape (end) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
HUSBAND [END] cover
Belahan Jiwa (Tamat) cover
Massage Session (end) cover
MY HOPE IS YOU (END) cover
My Wild Young Lover (Tamat)  cover
HOODIE GIRL cover
Jane [OPEN PO] cover
Love or Obsession (21+) cover

HUSBAND [END]

57 parts Complete

Pertemuan secara tak sengaja menimbulkan perasaan sejak kecil. Berpisah bukan hal yang mudah. Bertemu dengan gadis yang merubah semuanya. Dan sosok lelaki yang mampu berjuang dan bertahan. Sampai suatu ketika, kebenaran itu terungkap. Sreeettt.... Untungnya Alvano dengan cepat mengendalikan stir nya. Dan oh! Apa itu? Ia hampir menabrak gadis. "Aduhh..." ucap nya meringis. Ya, gadis itu adalah Nadin. Alvano turun dari mobilnya dan melihat siapa yang hampir ia tabrak. Nadin sedikit mendongak. Tatapan mereka bertemu. Nadin kaget mengapa ia bertemu lagi dengannya? Dan, astagaaa... Alvano menghela napas saat melihat sosok gadis tadi. "Untung gak mati" kesal Nadin menatap Alvano tajam. "Bukan salah saya." "Nih orang gak ada rasa rasa berdosa nya yaaa!! Bantuin diri kek, apa kek, ini gak ada rasa rasa nyesel nya!!" emosi Nadin sudah memuncak dan mengeluarkan unek unek nya. Alvano mengendikkan bahu nya acuh. Tak lupa wajahnya, ia selalu datar. "Ini sudah malam, dan gadis sepertimu tidak cocok diluar malam." Nadin melirik sekilas. "Saya tadi abis keminimarket. Trus hampir mati ditabrak sama Om Om!!!" ucap Nadin menghela napas kasar dan menegaskan ucapannya diakhir. Alvano menatap tajam Nadin, memangnya ia terlihat seperti Om Om? "Saya bukan Om mu" ucap Alvano. "Ck! TERSERAH."