Kael Valtair, Kaisar Hitam yang ditakuti, akhirnya tumbang di tangan sang pahlawan, Leonhardt Aurelius. Dengan tubuh penuh luka dan kerajaan yang hancur, ia menerima kematiannya... atau setidaknya, itulah yang ia pikirkan.
Namun, takdir berkata lain. Kael terbangun di tubuh seorang anak kecil-di dunia yang membenci namanya. Dengan identitas baru dan masa lalu kelam yang membayangi, ia harus bertahan hidup, menemukan alasan di balik kelahirannya kembali, dan mungkin... memilih antara membalas dendam atau menciptakan dunia yang lebih damai.
Kini, kerajaan yang dulu ia pimpin berada di tangan Pangeran Alistair, pewaris takhta yang sebelumnya dibuang. Alistair bukan sekadar penguasa biasa-ia cerdas, penuh ambisi, dan membawa kerajaan ke arah yang berbeda. Namun, di balik tahtanya, bayangan Leonhardt masih mengintai.
Di tengah intrik politik, pengkhianatan, dan peperangan yang tak terhindarkan, Kael harus menentukan jalannya sendiri. Apakah ia akan menjatuhkan Alistair untuk merebut kembali tahtanya? Ataukah ia akan mendukungnya dari bayang-bayang untuk menghancurkan musuh sejati mereka?
Namun satu hal pasti: Seorang Villain sejati tidak akan mati begitu saja.
Kael tidak pernah percaya pada takdir-apalagi fiksi. Tapi setelah mendengar temannya meracau tentang sebuah novel fantasi buruk berjudul "Chronicles of the Crown", ia justru terbangun di dunia itu. Parahnya lagi, ia berada dalam tubuh Kevalen Kazharia-seorang tokoh minor yang dicap pengkhianat dan ditakdirkan mati di usia 28 tahun.
Sebuah sistem aneh muncul, memberi satu penjelasan: "Jika kau ingin kembali ke duniamu, maka kau harus mati."
Tapi setiap kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, nasib malah memelintir keadaan: ia menyelamatkan seorang anak, menggagalkan kudeta, menyatukan kerajaan, dan kini... dianggap sebagai harapan umat manusia.
Dengan waktu yang terus berdetik menuju tanggal kematiannya, Kael-yang kini menjadi Kevalen-berusaha mempercepat akhir.
"Aku hanya ingin mati!! Kenapa susah bangeet?!!!!!"