Mayor Wiratama Adwijaya adalah sosok yang dikenal sebagai legenda di satuannya. Dingin, tak banyak bicara, dan selalu satu langkah di depan dalam setiap strategi perang. Pria itu hidup untuk tugas-tidak ada ruang untuk kesenangan pribadi, tidak ada waktu untuk menikmati hal-hal kecil. Baginya, keberhasilan sebuah operasi adalah segalanya.
Lahir dari keluarga militer, disiplin sudah mendarah daging dalam dirinya sejak kecil. Tidak heran jika ia tumbuh menjadi seorang perwira yang tak tertandingi. Keahliannya dalam membaca medan perang, mengatur strategi, dan mengantisipasi gerakan musuh membuatnya dihormati sekaligus ditakuti. Bahkan, para prajurit di bawah komandonya menyebutnya "Sang Hantu Perang" karena instingnya yang tajam dan eksekusinya yang nyaris tanpa cela.
Dokter Kalea Laurenisa adalah sosok yang bertolak belakang dengan Mayor Wiratama Adwijaya. Perempuan itu manja, gemar mengeluh tentang hal-hal kecil, dan selalu menginginkan kenyamanan dalam hidupnya. Namun, di balik sikapnya yang tampak lembut dan sedikit kekanak-kanakan, ia memiliki hati yang luar biasa besar.
Sebagai seorang dokter militer, ia sering kali berhadapan dengan kondisi yang jauh dari ideal. Medan perang, fasilitas terbatas, dan pasien dengan luka-luka parah seharusnya cukup untuk membuatnya menyerah. Tapi Kalea tidak pernah benar-benar bisa menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Ia selalu rela melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa, meskipun itu berarti mempertaruhkan dirinya sendiri.
Crysan, anak dari istri pertama yang sudah meninggal, bercita-cita menjadi dokter tapi orangtua justru memintanya menjadi bidan saja dengan alasan yang sangat membagongkan, dan saat bangun dari koma usai kecelakaan Crysan harus mendapatkan kenyataan jika pacarnya justru menikah dengan adiknya sendiri disaat dirinya berjuang antara hidup dan mati.
Sebuah puncak ketidakadilan yang membuat Crysan murka dengan hidupnya yang dipaksa terus mengalah demi sang adik yang tidak tahu diri.
"Tidak Ibu tidak anak, kalian para perempuan perebut yang tidak becus mencari pria sendiri. Seharusnya Anda mengajari anak Anda agar lolos gelar S.Ked bukannya mengajari bagaimana cara merebut tunangan dari orang yang sekarat."
Marah, murka, sedih dan kecewa, hal itulah yang membuat Crysan tanpa pikir panjang langsung menerima tawaran menjadi relawan kemanusiaan di tempat antah berantah dibandingkan harus melihat mantan pacarnya menjadi adik iparnya.
Sebuah keputusan yang membuatnya harus terlibat dengan seorang Kapten militer menyebalkan bermulut jahat yang menyelamatkannya hidupnya berulangkali. Kapten brengsek yang siapa sangka akan menjadi kesayangan untuk Crysan.
Lantas bagaimanakah akhirnya? Akankah Crysan akan bahagia dengan Sang Kapten atau justru akan menorehkan luka lainnya?