Story cover for Tangisan Bumi [on going] by NurifahDwi
Tangisan Bumi [on going]
  • WpView
    Reads 28
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 28
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Mar 21
"Hanya tinggal menunggu waktunya, aku akan beristirahat dengan tenang untuk selamanya."

Kebahagiaan terlalu mahal untuk diri kecilku ini.

Aku lelah. Jika aku mati ditanganku sendiri, maafkanlah aku ya Tuhan. Aku sudah mencoba, sungguh. Tapi dunia ini terlalu kejam bagi seorang anak dengan raga kecil sepertiku.

"Jika waktu itu tiba, aku akan menyerah pada takdir, membiarkan diriku beristirahat dalam kenyamanan selamanya."

Ini kisahku. Kisah seorang anak bernama Bumi yang kebahagianku berakhir bersama kedua orang tuaku, sejak itu aku tak pernah lagi mengenal kebahagiaan-hingga akhirnya, aku pun pergi, membawa luka yang tak pernah bisa sembuh.



                                             ~Bumi Askara~
All Rights Reserved
Sign up to add Tangisan Bumi [on going] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Full Of Scratches cover
Askara Amerta (Completed)  cover
Bumi ; The Hurt cover
Sudut Luka Nazea cover
Rumah Tanpa Pintu [ON GOING] cover
ALL MY WOUNDS  cover
365 Lembar [END] cover
Maybe Happy?✔ cover
Nanti Juga Sampai cover
KEENARA cover

Full Of Scratches

20 parts Ongoing

Jangan lupa vote yaaa! 🤗 Karena dukungan kalian begitu berarti buatku!🤗 ________________________________ Takkan pernah terbayangkan sebelumnya jika kehidupan yang digariskan oleh Tuhan ternyata se-pelik ini. Ia bahkan merasa masalah sangat senang menghinggapi dirinya. Ia hanya bisa berharap akan ada secercah cahaya yang membawa harapannya mengudara bersamaan dengan teka-teki dalam hidupnya dapat terpecahkan. * * * "Saya akan pastikan bahwa seluruh anggota keluargamu akan menanggung akibatnya! Saya bersumpah!!" _ "Manusia mana yang tidak takut mati?" _ "Sebelum pergi, aku hanya ingin mengungkap satu hal agar aku bisa pergi dengan tenang. Hal yang membuatku begitu penasaran setengah mati. Tolong izinkan aku ya tuhan... " _ "Aku hanya ingin tahu kebenaran seperti apa dibaliknya, bukan membuka luka lama. Karena bagaimanapun, luka sudah menjadi teman dalam hidupku sejak kejadian itu. Jadi, meski luka lama itu dibuka atau tidak, aku sudah terluka dengan hebat." _ "Terima kasih telah mengajarkan ku apa arti hidup itu. Aku tidak menyesal dan aku bahagia..." * * *