SAAT MANUSIA MENJADI PREDATOR
Habin Lee, seorang gadis 17 tahun, tidak pernah membayangkan dunia yang ia kenal akan berubah begitu drastis.
Saat wabah pertama kali merebak, ia terperangkap di sekolah tanpa sempat kembali ke rumah untuk melindungi keluarganya. Bersama lima belas teman dari berbagai kelas dan seorang guru wali kelas, mereka dipaksa untuk bertahan hidup bersama, meski bukan saling mengenal, apalagi mempercayai.
Mereka harus menghadapi bukan hanya ancaman dari para zombie, tetapi juga pengkhianatan, kehilangan, dan ketakutan terbesar: kepercayaan yang hancur dan kebersamaan yang diuji. Dalam dunia yang penuh kekacauan, siapa yang masih bisa dipercaya?
Habin bukan tipe yang suka bicara panjang lebar. Ia lebih banyak berpikir, bertindak, dan diam-diam melindungi orang-orang di sekitarnya. Sebelum semuanya berubah, ia adalah siswa SMA biasa dengan ambisi besar untuk menjadi seorang arsitek, mengikuti jejak ayahnya yang terkenal di bidang yang sama. Ibunya adalah seorang wanita hangat yang menyukai drama Korea dan memberi nama 'Habin' dan 'Hyejin'-adik perempuan Habin-dari tokoh-tokoh favoritnya.
Keluarga kecil itu adalah tempat paling nyaman bagi Habin. Kini, terpisah oleh dinding ketakutan dan bahaya yang tak bisa dijangkau, ia hanya bisa menggantungkan harapan agar mereka selamat-sambil memimpin teman-temannya mencari jalan keluar dari mimpi buruk ini.
Di tengah kepungan makhluk-makhluk buas yang dulunya manusia, Habin harus menggali kekuatan yang tak pernah ia sadari ada dalam dirinya. Namun, tantangan terbesar justru datang dari manusia itu sendiri.
Dalam dunia yang penuh dengan kebohongan, pengkhianatan, dan ketidakpastian-siapa yang masih punya hati untuk bertahan?
Ini adalah kisah tentang rasa takut, pengorbanan, dan harapan yang tumbuh dalam kegelapan. Tentang cinta yang mungkin tak terucapkan, tetapi tumbuh meski dunia ini sedang runtuh.
Saat manusia berubah menjadi predator,
siapa yang masih punya hati untuk bertahan?