Story cover for Tiga Luka Satu Kisah by Krisnajr_
Tiga Luka Satu Kisah
  • WpView
    Reads 316
  • WpVote
    Votes 48
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 316
  • WpVote
    Votes 48
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Mar 22
Di sebuah kota Jakarta pada era 90-an, tiga bersaudara-Ratden, Jaedrai, dan Arthanksa-hidup dalam kehangatan keluarga sederhana. Ayah mereka adalah sosok yang dihormati dan penuh kasih, sementara Ibu mereka adalah "rumah" yang selalu menerima mereka dengan cinta. Kehadiran sang Ayah di rumah adalah kunci utama, meninggalkan kekosongan yang tak tergantikan.

Ratden, anak sulung, terpaksa tumbuh lebih cepat. Ia berusaha mengendalikan perasaan marah, menekan emosinya sendiri demi menjaga kestabilan keluarga. Jaedrai, anak kedua yang paling ceria, ternyata diam-diam menyimpan luka batin yang ia sembunyikan di balik senyuman. Arthanksa, anak bungsu, masih terlalu kecil untuk memahami sepenuhnya apa yang terjadi. Ia mencoba meniru Jaedrai untuk menjadi lebih kuat, meski kerap jatuh dalam kerapuhannya sendiri.

Sementara itu, sang Ayah yang setia dan penuh kasih meninggal, meninggalkan duka mendalam yang sulit terobati. Ibu berusaha keras untuk mengisi kekosongan itu, namun tak pernah cukup untuk menghapus bayangan Ayah yang begitu kuat di hati mereka.

Bertahun-tahun berlalu, perasaan pada diri masing-masing kian menumpuk-bersalah, dendam, rindu, dan harapan bercampur menjadi satu, menciptakan kisah penuh warna di antara mereka. Namun, waktu dan jarak membuat ketiganya semakin terpisah oleh kebiasaan dan keyakinan masing-masing.

Di antara kenangan yang menghantui dan masa depan yang berantakan, mereka harus memilih: apakah akan terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu, atau akhirnya melepaskan luka yang tertinggal.
All Rights Reserved
Sign up to add Tiga Luka Satu Kisah to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Embrace again, Arnan by chocobanana795
9 parts Complete Mature
Leana tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan kembali dihadapkan pada bayang-bayang masa lalu yang kelam. Ketika ia menemukan Arnan, seorang pria muda yang koma akibat kecelakaan misterius, naluri iba dan rasa kemanusiaannya mendorongnya untuk merawatnya. Selama seminggu penuh, Leana menjaga pria itu tanpa mengetahui siapa sebenarnya dirinya. Bertahun-tahun sebelumnya, Leana kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan mobil. Tragedi itu merenggut segalanya darinya, meninggalkan luka mendalam yang tak pernah sepenuhnya sembuh. Kini, takdir seolah mempermainkannya kembali, membawa Arnan-pemuda yang ternyata terhubung dengan luka terbesarnya. Ketika keluarga Arnan akhirnya menemukannya, rahasia kelam terkuak: ayah Arnan adalah orang yang berada di balik kemudi saat kecelakaan yang merenggut orang tua Leana terjadi. Luka lama yang seharusnya terkubur kembali terbuka, memisahkan mereka dalam rasa sakit dan kebencian. Arnan, yang tak bersalah, berjuang menebus dosa ayahnya, sementara Leana dihadapkan pada pilihan sulit: membenci pria itu atau menerima kenyataan yang tak dapat ia ubah. Namun, saat Arnan memilih menjauh demi menghentikan luka, sebuah fakta mengejutkan dari masa kecil mereka terungkap, mengubah segalanya. Bertahun-tahun kemudian, di sebuah pertemuan tak terduga, mereka dipersatukan kembali. Cinta, luka, dan penyesalan memandu mereka dalam perjalanan terakhir. Tapi, bisakah mereka mengatasi bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui? Ataukah takdir telah menetapkan akhir yang berbeda untuk kisah mereka?
Jovanka dan Abang Kembar by LeenooYed
56 parts Ongoing
Hendra dan Narendra Dewantara terlahir dengan beban yang tak mereka mengerti. Sejak kecil, mereka harus mendengar bisikan-bisikan bahwa mereka adalah anak pembawa sial. Namun, di balik semua itu, mereka masih memiliki kasih sayang dari kedua orang tua mereka-setidaknya hingga bayi kecil itu lahir. Jovanka, adik bungsu mereka, hadir ke dunia dengan membawa perubahan besar. Kehadirannya mengubah segalanya. Orang tua mereka, Dewantara dan Cinthya, yang dulu begitu menyayangi mereka, perlahan menjauh. Semua perhatian, semua kasih sayang, semua harapan yang dulu diberikan untuk mereka, kini hanya tertuju pada satu sosok-Jovanka. Hendra dan Narendra tumbuh dengan kebencian yang tak mereka pahami. Bagi mereka, Jovanka adalah alasan mereka kehilangan orang tua. Bayi mungil itu adalah penyebab semua kehancuran. Maka, tanpa sadar, mereka ikut menjauh. Mereka membiarkan adik mereka tumbuh sendirian dalam dingin, tanpa pelukan hangat seorang kakak. Namun, waktu mengajarkan mereka banyak hal. Perlahan, kebenaran terungkap. Luka yang selama ini mereka kira milik mereka saja, ternyata juga terukir dalam diri Jovanka. Dan saat mereka menyadari itu, sudah terlambat. Adik mereka telah berjalan terlalu jauh dalam gelap, terjebak dalam luka yang tak pernah mereka lihat. Kini, di antara penyesalan dan keinginan untuk menebus segalanya, Hendra dan Narendra berjanji. Mereka tidak akan membiarkan Jovanka menghadapi semuanya sendirian lagi. Tidak peduli berapa banyak duri yang harus mereka lalui, tidak peduli seberapa terlambat mereka menyadarinya-mereka akan memastikan adik mereka tidak lagi merasa sendirian. Namun, apakah cinta dan penyesalan cukup untuk menyembuhkan luka yang telah terukir begitu dalam? Ataukah semua ini sudah terlambat? Karena tak peduli seberapa besar keinginan mereka untuk melindungi, pada akhirnya hanya ada satu pertanyaan yang harus dijawab: apakah seorang pangeran yang telah kehilangan mahkotanya masih bisa menemukan rumahnya?
You may also like
Slide 1 of 9
Sempat Yang Tak Pernah cover
KARAFERNELIA  cover
Angkasa dan Cerita cover
Embrace again, Arnan cover
Jovanka dan Abang Kembar cover
Rumah Tanpa Pintu [ON GOING] cover
Searching for home [Tamat] cover
Telah Terjadi cover
Air Mata Di Pintu November (TERBIT) βœ“ cover

Sempat Yang Tak Pernah

12 parts Complete

Tidak semua luka berasal dari kebencian - beberapa justru tumbuh dari cinta yang tak pernah utuh. Ia tumbuh bersama bayang-bayang seorang ayah yang selalu tampak kuat, tapi terlalu sering tidak ada. Janji yang diucapkan dengan mata penuh harapan seringkali tak pernah ditepati. Ulang tahun yang dilupakan, pertunjukan yang tak ditonton, tangisan yang tidak dipedulikan. Dan meski mulutnya tak pernah mengucap, hatinya diam-diam belajar kecewa. Namun setiap malam, ia tetap menatap bintang yang dulu ditunjukkan ayahnya. Bintang yang katanya akan selalu menjadi penuntun. Ironisnya, bintang itu masih di sana, bersinar terang, seolah menjadi satu-satunya hal yang tetap setia. Ia ingin marah, tapi tak bisa. Ia ingin melupakan, tapi kenangan terlalu kuat. Dan dalam diam, ia menyadari... mungkin ayahnya tidak sempurna, tapi ia juga tidak pernah benar-benar berhenti mencintainya. Ini adalah cerita tentang anak yang belajar memaafkan meski tak semua luka bisa sembuh, dan tentang ayah yang dicintai dalam diam, meski pernah jadi sumber dari segala kecewa.