Kiela, Arutala, dan Atmawara - tiga saudara yang tumbuh dalam satu atap dengan karakter yang berbeda, tapi saling melengkapi seperti langit yang berubah warna seiring waktu.
Arutala, sang sulung, pendiam dan berwibawa. Ia seperti langit senja yang tenang namun penuh makna, selalu menjadi tempat bersandar bagi adik-adiknya. Atmawara, si bungsu, penuh semangat dan selalu membawa tawa di dalam rumah. Ia seperti langit pagi yang cerah, penuh energi, dan sulit untuk diam. Lalu ada Kiela, si tengah, yang ceria dan hangat, seperti langit biru di siang hari-kadang tenang, kadang penuh awan yang sulit ditebak.
Kehidupan SMA mereka penuh warna-persahabatan, cinta pertama, dan patah hati yang tak terhindarkan. Ketika Kiela mulai menarik perhatian banyak orang, kedua kakaknya tanpa sadar menjadi pelindungnya. Arutala yang tenang diam-diam mengawasi, sementara Atmawara yang impulsif tak segan untuk bertindak. Konflik pun muncul ketika Kiela tanpa sengaja disalahpahami oleh orang-orang yang mengira dirinya terlalu dekat dengan kakak-kakaknya.
Namun, seiring waktu, mereka bertiga tumbuh dewasa. Arutala menemukan seseorang yang mampu memahami hatinya yang sulit ditebak. Atmawara yang selalu bebas akhirnya menemukan tempat untuk menetap. Kiela, setelah semua luka dan pelajaran yang ia dapatkan, akhirnya menemukan seseorang yang benar-benar menerimanya.
Mereka tetap satu rumah, meskipun kelak langit mereka berubah. Tapi tak peduli seberapa jauh mereka melangkah, mereka tahu bahwa rumah itu akan selalu ada di hati satu sama lain.
"Sya" panggil Alita namun tak mendapat jawaban.
"Syaaaa" panggilnya sekali lagi.
"Hmmm" Rasya hanya mengguman.
"Ish! jawabnya yang bener dong!" ucap Alita kesal, membuat Arsya tertawa dalam hati.
Arsya hanya menghela nafas berat,
"Kenapa al?" tanyanya.
"Lo pernah suka pake banget sama cewe ga?" tanya Alita sambil memasang wajah yang serius.
"Ga" jawabnya, lalu baru saja Alita ingin membalas Arsya sudah mendahuluinya "kecuali ke lo" sambil tersenyum ke arah Alita.
Alita yang mendengar penuturan tersebut langsung memalingkan wajahnya yang sebentar lagi akan berubah warna menjadi tomat.
" Gitu aja salting " balas Arsya.
"Ish! nyebelin lo" balas Alita tak kalas sadis.
"Bercanda sayang" bujuk Arsya sambil merangkul bahu Alita
Kadang seperti itulah percakapan mereka, kadang Arsya yang bersikap acuh kadang pula bersikap romatis
Kalian penasaran bukan dengan awal perkenalan mereka?
Alita si troublemaker yang suka bikin onar tidak patuh akan peraturan sekolah dipertemukan oleh
Arsya si ketua osis yang tegas akan peraturan sekolah.
Lantas bagaimana cara mereka bisa saling mencintai kalau disetiap harinya selalu terjadi cekcok diantara mereka apalagi banyak perbedaan diantara mereka.