23 parts Complete Hujan deras mengguyur kota malam itu. Alya berjalan pulang sendirian setelah lembur, langkahnya tergesa di jalanan sepi. Pikirannya penuh-utang, tekanan kerja, dan kesepian hidup yang tak pernah usai.
"Kenapa hidupku selalu begini...?" bisiknya lirih.
Tak sempat ia sadari, sebuah cahaya menyilaukan datang dari arah kanan. Klakson panjang, teriakan orang, lalu-
BRUK!
Tubuhnya terhempas ke aspal, darah hangat mengalir, pandangannya kabur. Nafasnya tersengal, hingga akhirnya... gelap.
...
Saat membuka mata, Alya mendapati dirinya bukan di rumah sakit, melainkan di kamar luas dengan tirai merah marun, chandelier kristal bergoyang di langit-langit.
Di depan cermin, ia tertegun. Rambut panjang bergelombang, wajah cantik dengan mata tajam berwarna zamrud menatap balik. Gaun mewah melekat di tubuhnya.
"Siapa... ini?" suaranya bergetar.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Seorang pria tinggi berambut hitam masuk dengan tatapan penuh kebencian.
"Kau tidak kapok juga, Ardelia? Setelah semua kekacauan yang kau buat, sekarang kau pura-pura polos?"
Alya membeku. Ardelia? Jadi... ia transmigrasi ke tubuh wanita bangsawan?
Belum sempat ia bicara, pria itu mendekat, tangannya mencengkeram dagunya kasar.
"Aku sudah memperingatkanmu. Sekali lagi kau berani menodai nama keluarga ini, aku sendiri yang akan menghabisimu."
Tatapan matanya begitu tajam-namun ada getir yang aneh, seolah kebencian itu menutupi sesuatu yang lebih dalam.
Alya menelan ludah. Saat itu juga ia sadar:
Tubuh yang kini ia huni bukan sembarangan. Ardelia adalah wanita paling dibenci di kerajaan.
Dan di balik kebencian itu... ada pria-pria berbahaya yang entah kenapa, tak akan pernah melepaskannya.