Bagaimana jadinya ketika udah lost contact dengan teman masa kecil lo selama 14 tahun, sekalinya ketemu lagi kalian langsung jadi tunangan?
Itulah hal yang dialami oleh Giselleya Nirmala. Gadis cantik, yang memiliki kulit putih bersih dan rambut hitam kecoklatan bergelombang, dengan tinggi 160cm ini memiliki rasa kecewa pada mantannya yang membuatnya sulit menerima orang baru.
Namun bukannya orang baru, orang lama lah yang berhasil mendobrak hatinya. Bukan mantannya, melainkan teman masa kecilnya. Alendra Prajasmara. Pria blasteran Indonesia-Jerman, memiliki tubuh atletis, struktur wajah yang sempurna bak Dewa Yunani, serta tinggi 183cm.
____
Giselle tersenyum miring.
"14 tahun? 14 tahun lo di Jerman tanpa gue, dan gue lihat lo fine-fine aja."
"Dan selama 14 tahun juga, aku gak pernah sekalipun dekat dengan gadis lain."
"Lo pikir gue percaya sama omong kosong lo itu?"
"Harus."
Mata Giselle kembali berkaca-kaca.
"Tapi selama 14 tahun ini... Gue dekat sama beberapa cowok." jujurnya.
____
"Kalian ini ngapain sih? Tindih-tindihan, Giselle pakai handuk doang, Alendra bajunya robek." tanya Georgio ayah Giselle, sembari memijat pelipisnya lelah.
"Udah kayak syuting MV gagal." lanjutnya.
"Ayah, Bunda, jangan nikahkan paksa aku sama Alendra, ya." ucap Giselle memelas.
Mendengar ucapan putrinya, Linda mengulum bibirnya menahan tawa.
"Enggak! Kalian harus nikah!" ucap bunda dengan mode serius.
"Ayah..." Giselle menatap Georgio penuh harap.
"Giselle... Sebenarnya ayah, bunda, mama, dan papa nya Alendra berniat menjodohkan kalian."
____
"Aduh! Badan gue sakit semua!" keluhnya.
"Akh! Berasa di timpa beban hidup." tambahnya sembari berusaha meregangkan otot tubuhnya.
"Baru di tindih aja, badannya udah sakit-sakit segitunya. Apalagi kalau--"
"DIAM, ALENDRA MESUM PRAJASMARA!"
Tawa Alendra kembali pecah menatap wajah Giselle yang sudah memerah seperti kepiting rebus akibat merasa malu.
"Dalem, Giselleya Prajasmara."
____
What's next? Let's follow their story!
Menikah dengan bapak-bapak? Siapa takut!!
Felisa Anindira, gadis berusia 18 tahun itu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan naksir dengan seorang Arvin Bisma Pradipta yang tak lain adalah sahabat Ayahnya.
Awalnya dia hanya merasa kagum pada sosok pria dewasa itu, pribadinya, kecerdasannya dan cara bicaranya sangat merepotkan untuk hatinya. Felisa jatuh cinta pada sosok Arvin setelah pria itu membantu menyelesaikan kasus penjebakan Kakaknya.
"Pak, nikah sama saya yuk?"
"Berhenti bercanda, anak kecil kuliah saja yang benar." sahut Pak Arvin acuh.
"Pak, saya suka sama bapak tau, jadi suami saya mau gak?" tanya Felisa dengan mata berbinar.
"Saya sudah punya calon istri." Balas Pak Arvin.
"Saya santet calonnya boleh, gak, pak? Biar bapak nikah sama saya aja?" ujar Felisa semakin menjadi.
"Terserah kamu, lah." pasrah Arvin yang tidak tau harus bagaimana berbicara dengan putri bungsu sahabatnya.
(Ini mungkin halu yg gak jelas bgt, tapi aku harap kalian mau voment ya hehe)
Mau happyend atau sadend?