Story cover for Kereta Terakhir Menuju Kota Kecil by Umsyfh_
Kereta Terakhir Menuju Kota Kecil
  • WpView
    Reads 12
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 12
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Mar 24
Pernahkah kau merasa kehilangan sesuatu yang begitu dekat denganmu? Sesuatu yang melekat erat, layaknya insan dengan urat nadinya-tak terpisahkan, tak tergantikan. Namun saat ia menghilang, tak sebercak memori pun tertinggal. Kau tahu ada sesuatu yang lenyap, tetapi kau tak dapat mengingat apa yang hilang.

Layaknya sebuah lukisan indah yang tersiram cat hitam-tidak ada keindahan yang tersisa, hanya kehampaan yang menguasai. Sebuah kegelapan yang tak sekadar datang, tetapi menetap, membayang di setiap sudut ingatanmu. Dan semakin kau mencoba mengingat, semakin ia menjauh, meninggalkanmu dalam bayang-bayang yang tak akan pernah pergi.
All Rights Reserved
Sign up to add Kereta Terakhir Menuju Kota Kecil to your library and receive updates
or
#12paradoks
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
Dino untuk Debi cover
kisah horor: teror jam 12 malam cover
I Think You Call This Love [END] S1 Story of Rei-Raka cover
Dibalik Cermin Keabadian cover
POEK cover
Sejenak Selamanya:Jejak Yang Tak Pernah Pergi cover
Gelap Mata [SEVENTEEN] cover
MUTIARATU cover

Dino untuk Debi

15 parts Ongoing

Dino si cowok cenayang yang bisa membaca pikiran siapa saja. Ganteng dan tajir tapi sedikit berbicara, dan tidak pernah memiliki pacar. Berbeda dengan Debi, cewek tajir, cantik, dan memiliki mantan yang dibilang tidak kaleng-kaleng. Semua apa yang diinginkannya pasti akan terpenuhi, sampai suatu ketika ada kejadian di mana dia harus mengorbankan perasaan dan hidupnya demi keluarga. Bertemunya dengan Dino membuat hidup Debi jungkir balik, perasaannya tidak pernah bisa terkontrol dengan baik. Dari sekian orang, hanya satu orang yang tidak bisa dia baca pikirannya. Dia adalah Debi. Semua terlihat hanya hitam dan putih. "Terasa seperti memiliki ikatan batin, disaat apa yang gue ingin lakuin justru lo yang lakuin duluan."