Pada tahun 1942-1945, banyak warga Belanda menjadi korban kekejaman militer Jepang. Demi melindungi keluarga mereka, keluarga De Djongè terpaksa menikahkan putra tunggal mereka, Jonkheer Jan-Hendrik De Djongè, dengan seorang bangsawan Jawa yang tak disangka juga memiliki putra tunggal, Radèn Mas Djoatmiko Saproeto Diningrat.
Pernikahan ini bukanlah atas dasar cinta, melainkan paksaan. Keluarga De Djongè berharap pernikahan ini dapat memberikan perlindungan dari ancaman tentara Jepang.
Namun, bagaimana mereka menghadapi pernikahan yang terpaksa ini?
............................................................
Kembali lagi dengan cerita yang aga nyeleneh karena outhor nya juga aga nyeleneh, seperti namanya penulis aneh, maka dari itu cerita ini hanya sebuah cerita yang di ciptakan oleh otak anehnya yang sedang bertapa di kamar mandi, maka stay tune aja dan jangan lupa vote, comment and follow, sekian dan terima kasih....
salam dari yang aneh...
"Abang jelek kaya soang!"
"Harizal!!"
...
Sudah tengil, keras kepala, jahil, gak bisa diem kaya ulet nangka, hidup lagi. Harizal merasa hidupnya sangat sempurna. melihat kakaknya misuh-misuh minta ampun saat ia jahili adalah hal paling menyenangkan dalam hidupnya. Melanggar larangan-larangan dari sang kakak adalah pekerjaannya. Tolong di ingat, bocah tengil satu itu selalu menerapkan moto dalam dirinya bahwa, "Aturan di buat untuk di langgar!"
...
WARNING⚠
Cerita ini di buat murni dari khayalan author. Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata idol.
Dan selamat membaca.