[Bukan Novel Terjemahan]
Loretta Yara Xante.
Dia adalah seorang gadis kecil berusia 5 tahun dengan kekuatan yang unik. Letta, nama panggilan gadis itu sedikit unik, Warna rambutnya bukan hanya satu. Rambut yang tiba-tiba tergerai hingga pinggang saat usianya 3 tahun itu tampak bening seperti kaca es di musim dingin, nyaris transparan.
Letta memiliki kemampuan khusus. Mengubah
seseorang menjadi budaknya dengan menyentuh bagian tubuh seseorang itu. Syaratnya mudah, Letta hanya perlu memberikan sedikit rasa bahagianya pada seseorang itu. Karena itulah Letta dimanfaatkan oleh keluarganya.
Namun karena gadis kecil itu tidak pernah mengenal kebahagiaan, rambut Letta yang memiliki warna ungu, merah, biru, dan warna lain selain kuning, menjadi semakin pendek dan membuatnya kehilangan nyawanya di usia 7 tahun.
Rambut Letta yang memiliki kekuatan unik itu...
Terlihat seperti bunglon yang bisa berubah warna.
Tapi, ibu Letta adalah keturunan dari Marquiss Safron, keluarga Elang. Salah satu dari sedikit keluarga bangsawan yang tetap mendapatkan kekuatan hewan mereka. Jadi, bagaimana mungkin Letta memiliki kekuatan keluarga Xanthe?
Ah, ternyata begitu, ya. Letta baru mengetahui semuanya di detik terakhir hidupnya.
Sayang sekali. Tapi, tidak apa-apa. Letta akhirnya bisa bertemu dengan ibunya.
Tunggu! Kenapa Letta kembali ke usia 5 tahun?
Start: 14 Mei 2025
End: ?
Letisia Ronova adalah Putri dari Permaisuri Theodora Ronova. Namun setelah kepergian sang Kaisar, Permaisuri Theodora merasa sangat terpukul. Teringat lagi saat itu usia Letisia masih berusia 9 bulan. Namun akibat rasa duka yang mendalam di tambah rasa di khianati karena terpaksa membesarkan anak dan menjalankan kekaisaran sendirian membuat Permaisuri Theodora membenci sang Kaisar dan Letisia akibat rupanya yang selalu mengingatkan dirinya kepada sang Kaisar yang telah meninggalkannya dengan beban kehidupan dan hati yang hancur. Akibah hal tersebut Letisia di besarkan tanpa figur orang tua.
Selama sistem kekuasaan di pegang oleh Permaisuri, sistem pemerintahan monarki sangatlah ketat. Permaisuri memerintah kekaisaran dengan hati yang dingin seperti seorang tyrant. tiada belas kasih maupun kesempatan bagi mereka yang bersalah. Terutama untuk Letisia, sejak dini ia sudah hidup dengan peraturan yang ketat dan kesalahan sekecil apapun akan membawanya kepada hukuman yang berat.
Sampai suatu hari, sang Permaisuri memerintahkan hukuman mati kepada Letisia pada usianya yang masih tergolong muda hanya karena ia melanggar peraturan dari Permaisuri yang telah di tetapkan untuknya. Hanya karena rasa benci dan sakit hati sampai Permaisuri Theodora tega membunuh putrinya sendiri.
Ketika hukuman pancung di laksanakan, Letisia sudah mengira itulah akhir hidupnya. Namun, yang tak di sangka ia malah kembali di hari dimana ia masih berusia 5 tahun. mungkin tuhan merasa ibah kepadanya sehingga ia di beri kesempatan hidup untuk yang ke dua kalinya. namun, apakah ia dapat mengubah takdir dan menakhlukkan hati sang Permaisuri yang dingin untuk mencegah semuanya sebelum terulang kembali?