Story cover for Nonfiction || MarkHyuck by natnatdcoco
Nonfiction || MarkHyuck
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published Mar 28
"Beberapa cerita ditulis untuk berakhir bahagia. Tapi kisah ini... hanyalah catatan yang tersisa dari sesuatu yang sudah berlalu."

Mark masih terjebak dalam halaman-halaman kenangan yang tak bisa ia hapus. Hari-hari berlalu, tapi jejak kehadiran seseorang yang pernah mengisi dunianya tetap tertinggal di setiap sudut kota, di setiap lagu yang ia dengar, di setiap kata yang tak sempat ia ucapkan.
All Rights Reserved
Sign up to add Nonfiction || MarkHyuck to your library and receive updates
or
#292markhyuck
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Where My Heart Remains (내 마음이 머무는 곳에) cover
Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan -  [MARKMIN AU] cover
𝗜𝗻𝗲𝘀𝗰𝗮𝗽𝗮𝗯𝗹𝗲 || 𝗠𝗮𝗿𝗸𝗰𝗵𝗮𝗻 ✔ cover
SHANKA (Markhyuck) END cover
s o r r y » henxiao ✔ cover
K A M U | Taehyung Version || KookV || End-Tamat cover
The Legend Of Wolf [Markhyuck] cover
✔Fade Away [NoMin]  cover
BUMI DAN MATAHARI ¦ MarkHyuck (END) cover

Where My Heart Remains (내 마음이 머무는 곳에)

5 parts Ongoing

"Aku lupa segalanya... tapi kenapa hatiku masih mencarimu?" Mereka pernah bahagia di Jeju. Jauh dari keramaian kota, jauh dari sorotan kamera. Hanya ada pagi yang tenang, rumah kecil penuh aroma kopi, dan dua hati yang saling memilih setiap hari. Kim Jiwon, seorang ilustrator buku anak-anak, dan Lee Jehoon, mantan atlet tinju nasional yang pernah bertarung demi negara, kini memilih hidup sederhana, berdamai dengan luka masa lalu. Namun segalanya berubah dalam satu hari. Kecelakaan itu merenggut ingatan Ji-won, menghapus setiap jejak cinta yang pernah mereka punya. Baginya, Jehoon hanyalah pria asing yang terlalu tenang, terlalu sabar, dan terlalu sering menatapnya seolah kehilangan sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Tapi cinta tak selalu butuh dikenang untuk dirasakan. Kadang, hati menyimpan sesuatu yang bahkan pikiran tak sanggup menjangkaunya. Dan bagi Jehoon, kehilangan ingatan Jiwon bukan akhir, itu adalah awal. Awal dari mencintainya sekali lagi. Dengan lebih pelan, lebih lembut. Tanpa terburu-buru untuk dikenali... hanya berharap untuk dicintai, lagi. "Kalau hatimu lupa jalan pulang... bolehkah aku jadi petanya?"