Story cover for Happy Ending or Sad Ending? by Nanacinana
Happy Ending or Sad Ending?
  • WpView
    Reads 42
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 42
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Mar 28
Memilih adalah hal tersulit jika diantara pilihan itu semuanya bagian terpenting-Gerhana Catelika

Gerhana harus terjebak di antara dua pilihan terpenting dalam hidupnya. Pria yang begitu ia cintai, Hanan Alamsyah telah kembali untuk menikahinya seperti yang pernah pria itu janjikan dulu. Namun disisi lain ada Glen Axander, pria yang telah mengisi kekosongan Gerhana selama Hanan tak ada kabar setelah beberapa tahun.

Apa yang membuat Gerhana kesulitan memilih di antara keduanya? 

Gerhana sudah jatuh cinta kepada Glen, meskipun sebagian perasaannya masih ada untuk Hanan. Lantas kenapa Gerhana tidak memilih Glen saja?

Alasannya karena.....
All Rights Reserved
Sign up to add Happy Ending or Sad Ending? to your library and receive updates
or
#233memilih
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Afterglow (TAMAT) cover
LOVE FOUND REGARDLESS cover
TURN OFF THE LIGHT cover
Lost in Reverie [Moqeel] cover
Aku, Vereya?(Transmigrasi) {TERBIT} cover
Blurred Lines (Sebelumnya We Just Friends, Right?) cover
Dark Love: Evanesce (On Going) cover
RETAK [END] cover
Edelweiss or Dandelion. (On Going) cover
SEPTEMBER cover

Afterglow (TAMAT)

30 parts Complete

Setiap orang pasti pernah dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Dimana kedua pilihan itu bukan merupakan pilihan bagimu. Kedua-duanya yang sangat berharga bagimu. Begitupun dengan Gumara yang harus dihadapkan pada dua pilihan yang sulit untuknya. Ia harus memilih antara ibu yang sangat disayanginya atau kekasihnya yang sangat ia cintai. Pitaloka tidak pernah menyalahkan atas keputusan Gumara. Ia sadar dan ia akan mencoba untuk merelakan Gumara. Lelaki yang sangat dicintainya. Namun, semakin Pitaloka memaksakan dirinya, ia tahu hatinya akan tetap memilih lelaki itu. Bahkan disaat ia berusaha dalam pelariannya, takdir seakan menolak. Pitaloka dan Gumara dipertemukan kembali dalam sebuah kejadian. Yang dimana kejadian itu mampu menyayat lebih dalam hati Pitaloka. Cinta yang menuntunmu ke jalannya. Dimana persoalan cinta yang tiada ujungnya, berliku-liku. Di setiap langkahnya yang penuh kerikil. Dengan penuh deraian air mata. Dimana cinta merupakan hal tabu yang begitu sulit untuk dimengerti.