Rumah Untuk Jevanya

Jevanya Ayyara Isabelle hidup dalam dunia yang tak pernah memberinya tempat untuk bernapas lega. Di rumah, ia hanyalah sosok yang dipersalahkan-anak perempuan yang tak pernah diminta lahir, tapi terus menanggung beban kepergian sang ibu, Kinaya Vyoza Issabell, yang meninggal saat melahirkannya. Ayahnya, Felix Putra Argandra, memandang Jeva dengan dingin dan benci, seolah gadis itu adalah alasan utama hilangnya cinta dalam hidupnya.

Kehidupan Jeva tak lebih baik di sekolah. Setiap hari, ia menjadi sasaran perundungan. Kata-kata tajam dan tawa mengejek menjadi makanan sehari-hari. Bahkan di rumah, kakaknya sendiri, Revandra Arkana Lexander, memperlakukannya bukan sebagai adik, melainkan asisten pribadi yang harus siap kapan saja diperintah, dipaksa, bahkan ditekan.

Namun, dalam gelapnya dunia Jeva, ada satu cahaya kecil yang tetap menyala: Karla Annais Graverra. Teman sejati, pembela, dan tempat Jeva bersandar ketika semua orang menjauh. Karla adalah satu-satunya yang melihat Jeva bukan sebagai kesalahan, tapi sebagai jiwa yang butuh disayangi.

"Rumah Untuk Jevanya" adalah kisah tentang pencarian makna rumah yang sesungguhnya-bukan sekadar bangunan, melainkan tempat di mana hati bisa beristirahat. Ini adalah perjalanan seorang gadis yang berusaha bertahan, mencari kekuatan dalam luka, dan membangun dunia yang layak untuk dirinya sendiri, meski semua orang di sekitarnya mencoba meruntuhkannya.