"Cinta gak sama aku?" Aku terdiam pura-pura berpikir. "Hmm. Cinta." "Kalo gitu nikah yuk!" Dia tersenyum lebar sambil mengelus-ngelus Lusi yang sedang berbaring didepannya. Mulutku menganga dan mataku menatapnya aneh. "Mau ya?" Sekali lagi ia tersenyum, namun kali ini menatapku dengan matanya yang membentuk garis ketika ia tersenyum. Aku mengatupkan mulutku. "Datengin papa dong! Tanyain, boleh gak anaknya diambil?" Aku melirik Davin, ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pelan sambil terus mengelus bulu-bulu halus kucing milik tetanggaku. Davin kampret! Sungutku dalam hati. -Hana Nida Arindi-
14 parts