Story cover for OOSHANKA by yoseic
OOSHANKA
  • WpView
    Reads 14,733
  • WpVote
    Votes 529
  • WpPart
    Parts 42
  • WpView
    Reads 14,733
  • WpVote
    Votes 529
  • WpPart
    Parts 42
Ongoing, First published Apr 05
1 new part
[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA]

"Oh jadi saya ke pilih magang di perusahaan kamu karena kamu ada maksud lain terhadap saya?" tanya Jia saat dirinya tak sengaja mendengar Sean tengah berbincang dengan Adrian.

Adrian, sahabat Sean itu pun keluar perlahan dari dalam ruangan Sean. Sedangkan Jia berjalan mendekat ke arah Sean yang tengah mendudukkan bokong nya di atas meja.

Dengan kaki panjang nya Sean berjalan menghampiri Jia tanpa di duga Sean menaruh kedua tangan nya pada pinggang nya membuat Jia berusaha melepaskan pelukan erat tersebut.

"Kenapa kamu jadi berbicara dengan bahasa yang baku seperti itu Jia?" tanya Sean dengan mendekatkan bibir nya pada telinga Jia.

Perempuan itu menegang saat hembusan nafas Sean mengenai leher serta telinga nya. "Jangan main-main sama saya, saya bisa laporkan kamu ke polisi!"

"Silahkan, tapi saya mau melakukan hal lain terlebih dahulu terhadap kamu agar tidak rugi walaupun saya di bawa oleh kepolisian,"

•

- 17+
- Adegan kekerasan 
- Kata-kata kasar dan vulgar

Start 08/05/2025
Finish -
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add OOSHANKA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
ASHER by ssndarry111
8 parts Ongoing
Semua orang bilang cinta pertama itu manis, tapi bagi Selena, cinta pertamanya terasa seperti penghianatan. Selena tak pernah berpikir bahwa perasaan hancur yang menyayat setelah ditinggal pergi oleh Raven bisa membawanya ke titik ini. Sakitnya seperti membakar dari dalam, tapi malam itu, di bawah sorotan lampu klub yang berkilauan, dia memilih untuk melupakan semuanya. Terlalu banyak minum, terlalu banyak mencoba melarikan diri. Dan dalam kebingungannya, dia tak sadar bahwa dia telah menarik perhatian seseorang yang jauh lebih berbahaya dari apa pun yang bisa dia bayangkan. Namun, tanpa sengaja, di tengah keramaian dan musik yang menggema, langkahnya terhuyung. Dia menabrak seorang cowok, tinggi dan tampan, sosoknya langsung menarik perhatian Selena. Dengan kepala sedikit pening, dia mendorong cowok itu ke sofa terdekat. Apa yang terjadi berikutnya membuatnya lebih terkejut. Dalam keadaan setengah sadar, Selena mengusap pipi cowok itu dengan lembut, menatap bibirnya, dan bertanya "Kenapa bibir lo bisa pink? Apa lo pake lip serum? Gue cium boleh?" *Cup Cowok itu membeku, terkejut dengan kelakuan Selena. Namun, sebelum dia bisa berkata apa-apa, Selena langsung mencium bibirnya. Untuk sesaat, cowok itu terhenti, bingung, tetapi entah kenapa, perasaan yang mengalir di dalam dirinya sangat berbeda. Ada sesuatu yang membuatnya ingin lebih-sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Dan sejak malam itu, cowok itu tidak bisa berhenti memikirkan Selena. Ciuman itu, meskipun impulsif, menumbuhkan sebuah obsesi yang semakin tumbuh kuat setiap harinya. Baginya, Selena bukan hanya sekadar cewek yang ia temui di club. Selena adalah permainan baru yang harus dia menangkan. Obsesi itu tumbuh menjadi lebih dalam, dan kini, tidak ada yang bisa menghentikannya. Malam itu hanya permulaan. Dan bagi Asher, dunia Selena kini adalah sesuatu yang harus dia kuasai. ----- yang suka teka teki bole kepoin, n jgn lupa vote nya ya cinta note : cover dari pinterest
You may also like
Slide 1 of 10
Secret cover
kekasih sang CEO(pondphuwin)  cover
love without limits cover
Chaos Of Desire cover
ASHER cover
Little Strawberry Girl  cover
Wild Husband cover
Midnight Surrender cover
My Devil Husband [END] cover
Mine, No Exit (END) cover

Secret

5 parts Ongoing

⚠️WARNING⚠️ KARYA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN KEKERASAN. HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN 21+ "Ingat, Lalita. Selama kamu terikat perjanjian dengan saya. Kamu tidak boleh menjalin hubungan atau dekat dengan pria lain, begitu juga saya. Sepenuhnya kendali hidup kamu ada di tangan saya." Tangan kokoh Kenan terangkat. Bisa Lalita rasakan jemari pria itu mulai menyentuh wajah nya dengan begitu lembut sampai akhirnya ibu jari Kenan berhenti pada bibir merah muda Lalita dan menekannya. "Jangan gunakan bibirmu ini untuk membantah apa lagi menghina saya seperti yang pernah kamu lakukan sebelumnya." Lalita hanya mengangguk pelan. "Sekarang, kamu hanya akan patuh pada setiap perintah saya. La-li-ta." Tanpa menunda lebih lama, Kenan langsung mendorong Lalita sampai membuat tubuh gadis itu terlentang di atas sofa. Tanpa memberikan aba-aba, Kenan menarik paksa kemeja polos yang Lalita kenakan.