
Bagaimana sih rasanya bahagia memiliki keluarga yang harmonis? Langit ingin tau rasanya. Banyak yang bilang jika hidup Langit enak. Tapi? Itu hanya luarnya saja, orang-orang tidak tau bagaimana kehidupan Langit yang sebenarnya. Mempunyai dua abang yang selalu semena-mena terhadapnya. Mempunyai ayah yang sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, bahkan tak jarang ia mendapatkan kekerasan dari sang ayah. Giovani dan Jeano? Mereka tidak berani melawan, karena jika mereka melawan maka mereka juga akan terkena imbasnya. Ibu? Sosok yang telah melahirkannya telah pergi ke sisi Tuhan. Ia ditinggal oleh ibunya saat masih bayi. Saat itu taruhannya ialah nyawa, sebab antara hidup dan mati. Tetapi, takdir berkata lain. Ibunya tidak dapat selamat saat ia telah dilahirkan. Sebab itulah sang ayah yang selalu tempramen terhadapnya. Karena Hendra selalu mengira jika ia lah yang menyebabkan sang istri pergi meninggalkannya. "KAMU ANAK GAK TAU DIRI! SAYA CAPEK-CAPEK KERJA BUAT PENDIDIKAN KAMU! TAPI APA?! KAMU MALAH MASUK 10 BESAR! SAYA MAU KAMU MASUK 3 BESAR, LANGIT!" -Hendra Danielle Lloyd "Hiks.... Maaf, ayah." -Langit Aditya Alfahendra "Langit gak benci kalian, Langit sayang banget sama kalian. Langit capek. Langit izin buat bobo ya ayah, abang. " -Langit Aditya Alfahendra "Maaf, nak. Maaf belum bisa jadi ayah yang terbaik buat Langit." -Hendra Danielle Lloyd "Maafin kita, Langit. Maaf, belum jadi abang yang baik buat kamu." -Giovani Alfahendra "Tenang disana, adik ganteng abang." -Jeano Alfahendra Selamat Membaca♡ • • DILARANG PLAGIA/COPY⚠️ cerita hasil imajinasi author sendiri. •Start //6-4-2025// •Finish -All Rights Reserved
1 part