Story cover for Rent First, Love Later by prestiseu
Rent First, Love Later
  • WpView
    Reads 162
  • WpVote
    Votes 18
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 162
  • WpVote
    Votes 18
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Apr 07
1 new part
Aamara hanya punya tiga hari untuk mencari tempat tinggal baru setelah tak sanggup membayar kos mewahnya. Masalahnya, ia juga diburu tekanan kantor karena konten yang mendadak viral dan membuatnya harus lembur tanpa henti. Hidupnya seakan berubah jadi kekacauan dalam sekejap-antara terancam jadi gelandangan atau kehilangan pekerjaan!

Sementara itu, Jenandra sedang mencari penyewa baru untuk apartemennya. Demi meringankan cicilan, ia memasang iklan sederhana: tidak merokok, suka kebersihan, sewa untuk 6 bulan.

Di saat putus asa, ia menemukan iklan pencarian kamar kosong berkat sahabatnya ia dipertemukan dengan Jenandra-rekan sekantornya si pemilik apartemen yang diam-diam sering jadi bahan obrolan para karyawan wanita. Demi bisa bertahan di Jakarta, takdir mempertemukan keduanya dalam situasi paling canggung: Aamara nekat menyewa kamar di apartemen lelaki itu dan harus tinggal seatap dengan orang yang dulu membuatnya gugup di ruang interview. 

Namun, siapa sangka tinggal bersama Jenandra justru menghadirkan drama, kejutan, dan rollercoaster emosi yang tak pernah ia bayangkan. Enam bulan, apakah mereka bisa sekadar bertahan, atau justru menemukan sesuatu yang lebih?

Start: 16/09/2025
Finish:-
cc: Cover from Pinterest
All Rights Reserved
Sign up to add Rent First, Love Later to your library and receive updates
or
#700humor
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Narasi Sendu cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
Living With My Ex cover
Merayu Rasa cover
Fábula del Encuentro cover
Serupa Matahari Terbit cover
Blessing in Disguise cover
FINE cover
DAMIAN cover
Dream and Night cover

Narasi Sendu

20 parts Ongoing

Semuanya berubah setelah kepergian sang Ayah untuk selama-lamanya. Ditakdirkan menjadi anak pertama, Kayana dituntut mengambil alih tanggung jawab sang Ayah dalam hal menafkahi keluarganya. Lelah? Sudah pasti. Memberontak? Sudah pernah, namun hanya dilakukan dalam benaknya semata. Bahkan pernikahan pun tak berarti akhir dari tanggung jawab Kayana dalam menafkahi sang Ibu dan Adiknya. Alih-alih terbebas dari kegemelutan yang melanda, kenyataannya tidak ada akhir dari kesulitan yang mendera dengan beban derita yang tak kunjung reda.