Sebelum membaca cerita ini, diharapkan untuk follow akun ini terlebih dahulu.
°°°°
Apa yang terjadi jika ratu jalanan Jakarta yang gemar memberontak, justru dipaksa menikah dengan seorang Gus muda asing-semata karena permintaan terakhir sang ayah yang terbaring sakit di Kota Tarim?
Zara Fahira Adisty, gadis keras kepala yang hidupnya berpacu dengan kecepatan dan kebebasan, tiba-tiba harus berhenti di tikungan takdir yang tak pernah ia duga. Saat abanya jatuh sakit di tanah seberang, sebuah permintaan di ambang ajal memaksa Zara menanggalkan egonya. Sementara sang pemuda, yang dikenal saleh, dilanda dilema antara takdir dan logika. Setelah istikharah panjang dan hati yang bergetar, ia menerima perintah itu-menikahi gadis yang bahkan belum dikenalnya.
Pernikahan pun terjadi... di tengah air mata, doa, dan rahasia yang belum terucap.
Namun, tak ada yang tahu bahwa akad itu menyimpan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar ikatan suci. Sebuah rahasia yang perlahan terkuak-antara mimpi dan kenyataan, antara cinta yang nyata dan cinta yang hanya singgah di alam bawah sadar.
Apakah pernikahan itu benar-benar terjadi, atau hanya bagian dari perjalanan jiwa yang sedang mencari makna cinta yang sesungguhnya?
°°°°
Start : 7 April 2025
End : 10 Oktober 2025
Rank:
# 1 in bandung (22/04/25)
# 1 in kisahcinta (10/05/25)
# 1 in perjodohan (19/05/25)
# 1 in takdir (16/05/25)
-----
{ Semua alurnya hasil dari imajinasi dan pemikiran saya sendiri, maaf jika ada kesamaan dalam tokoh, alur, dan kejadian yang lainnya itu tidak kesengajaan semata. }
14 tahun yang lalu, tepat hari meninggalnya Umi Zea beliau adalah istri dari Kyai Ahmad dan ibu dari 2 orang putri dan 1 orang putra l, yang bernama Zahrah Zea Zanitha, Raisya Nur Albirru dan Ameer Faiz. Umi Zea meninggal karena hukuman mati atas kasus pembunuhan pada putranya sendirian.
Ning Zahrah tidak percaya bahwa ibunya yang punya gangguan mental, sifatnya yang masih seperti anak kecil mana mungkin bisa membunuh?
Namun Kyai Ahmad tetap terus yakin bahwa istrinya itu lah telah membunuh Faiz. Ning Zahrah tumbuh diwilayah pesantren Arafah yang ada dibogor. Ning Zahrah bertekad untuk memberi keadilan pada uminya.
Namun, ditengah perjuangannya. Allah mengiriminya sebuah penyakit yang mematikan. Ning Zahrah tetap sabar dan tabah.
Bahkan ketika orang yang dicintai oleh Ning Zahrah yaitu Gus Ibnu Dhafi Fayruz Dicintai juga oleh Ning Raisya.
" setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dia yang memulai dia yang mengakhiri Tanpa ada kata maaf kamu pergi begitu saja, ikhlas adalah jalan yang paling tepat "