Story cover for Aku Masih Disini Mama  (TAMAT) by ZAkasaa
Aku Masih Disini Mama (TAMAT)
  • WpView
    Reads 1,484
  • WpVote
    Votes 390
  • WpPart
    Parts 23
  • WpView
    Reads 1,484
  • WpVote
    Votes 390
  • WpPart
    Parts 23
Complete, First published Apr 10
Hujan turun. Akasa menunggu.
Di pinggir jalan, tubuh kecilnya menggigil bukan karena dingin, tapi karena kehilangan.
Ia tak tahu, apakah Mamanya akan kembali... atau memang tak pernah berniat kembali.
Namun, ketika satu pelukan pergi, semesta kirim pelindung baru.
Tapi... apakah rumah baru bisa menyembuhkan luka lama?
All Rights Reserved
Sign up to add Aku Masih Disini Mama (TAMAT) to your library and receive updates
or
#65traumamasakecil
Content Guidelines
You may also like
Jika esok Tak Pernah Ada by Syaquelara
12 parts Ongoing
Azela Raulika, seorang gadis yang tampak memiliki segalanya-kecantikan, keluarga, dan masa depan yang cerah-namun di balik itu semua, ia menyimpan luka yang dalam. Hidupnya tak pernah sama sejak kehilangan ibunya, meninggalkan dia bersama ayahnya yang keras dan tak pernah mengerti. Setiap hari, Azela terjebak dalam kesepian yang mengerikan, merasakan beratnya dunia yang terus memandang dirinya sebagai sosok yang tak pernah cukup. "Ayah, kenapa harus aku?" adalah pertanyaan yang selalu terngiang dalam benak Azela, sebuah pertanyaan yang tak pernah terjawab. Ayahnya, yang dulu penuh kasih, kini hanya tampak seperti sosok asing yang lebih suka menambah luka daripada menyembuhkannya. Perlakuan dingin dan kemarahan yang tak terduga membuat Azela merasa dirinya hanyalah beban, bukan anak yang layak mendapatkan cinta dan perhatian. Namun, di balik setiap tamparan dan kata-kata tajam, Azela hanya ingin satu hal: 'dimengerti' , 'dihargai' , dan yang terpenting, "pulang ke pelukan kasih sayang yang telah lama hilang". Tapi, semakin dia mencari, semakin tak ada yang datang. Lelah dengan segala harapan yang pupus, Azela harus bertahan dalam dunia yang terasa semakin sunyi dan tak adil. Apa yang akan terjadi ketika seorang anak merasa tak pernah cukup di mata ayahnya sendiri? Akankah Azela menemukan jalan keluar dari kesunyian ini, atau takdir akan terus membawa luka yang semakin mendalam? #Jangan lupa vote komen dan juga follow, jangan cuma baca aja yaaa readrs..... #Oke langsung masuk je cerita aja ya.....
ALLIANRA by wp_riskiyah
7 parts Ongoing Mature
PROLOG Seorang gadis kecil yang sedang duduk sendiri di tengah derasnya hujan dengan air mata yang mengalir deras di pipi chubby nya. Ia menangis sesenggukan di sebuah taman kota yang kini mulai sepi, hanya suara derasnya hujan yang mendominasi tempat itu. Baju yang di kenakannya pun mulai lusuh dan basah karna ia kehujanan, ia memperhatikan luka di lututnya yang mulai terasa ngilu. Mama lirihan itu yang selalu ia sebut saat rasa ngilu di lututnya mulai terasa, hingga seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya membuat ia menoleh melihat siapa pelaku tersebut. Seorang bocah laki-laki mulai ikut duduk di samping gadis kecil tersebut. "kenapa sendiri?, mana orang tuamu?." Tanya lelaki itu. "Ian lari dari rumah." Jawabnya seraya menunduk. "Lututmu terluka, ayo ke rumah ku untuk mengobati lukamu, rumahku tak begitu jauh dari sini." Gadis kecil itu menggeleng sebagai jawaban. "luka itu harus segera diobati, kata bunda jika luka tak segera diobati pasti akan infeksi." Ujarnya Kembali. "Tidak perlu, aku mau pulang." Ucapnya seraya bangkit dari duduknya. Begitu pun dengan bocah laki-laki itu. "Ini untukmu, tapi jangan dibuka sebelum kita bertemu Kembali, untuk coklatnya kamu boleh memakannya." Kata bocah laki-laki tersebut, sembari menyodorkan kotak kecil berwarna hitam pada gadis kecil itu. Dengan ragu ia menerimanya. "Aku pulang dulu, sampai ketemu Kembali." Ujarnya seraya tersenyum, lalu berlari menjauh meninggalkan gadis kecil itu. "Aku menyukaimu." Ia membaca tulisan yang tertera didalam kotak tersebut dengan lirih. "Ian!." Seseorang memanggil Namanya dengan nafas yang terengah-engah lalu berhenti tepat dibelakangnya. "Mama?!." Beonya. "Kamu dari mana saja sayang, Mama cariin kamu dari tadi. Ayo pulang, ada yang ingin bertemu denganmu." Ujarnya seraya menarik pergelangan tangan gadis kecil itu, tanpa membantah gadis itu menurut.
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
Puing luka by ummy12
24 parts Complete
"Malam itu menjadi awal dari mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan." Aluna kehilangan segalanya dalam satu malam-rasa aman, harga diri, dan harapan. Ia hancur oleh luka yang tak terlihat mata, tapi mengoyak jiwanya habis-habisan. Kehamilan yang datang dari pemerkosaan membuatnya ingin menyerah. Namun dalam reruntuhan hidupnya, ada dua hal yang terus menahannya agar tetap berdiri: keluarga yang tak pernah berhenti mencintai, dan janin kecil dalam rahimnya yang menjadi alasan untuk bertahan. Sejak itu, Aluna membenci laki-laki. Ketakutannya begitu dalam, hingga setiap tatapan dan suara laki-laki bisa membuat tubuhnya gemetar. Tapi ia tidak bisa menolak kehadiran laki-laki itu-sosok yang bertanggung jawab, yang tak pernah pergi, yang terus mengirim bunga, hadiah, dan surat-surat haru berisi penyesalan serta doa. "Aku tahu aku tak bisa menghapus malam itu. Tapi setiap langkah yang kamu ambil hari ini, adalah langkah keberanian luar biasa. Kamu tidak sendirian." - A. Hari demi hari, tembok kebekuan di hati Aluna mulai retak. Bukan karena dia lupa, bukan karena dia memaafkan dengan mudah, tapi karena perlahan, ia mulai membuka diri terhadap kemungkinan: bahwa tidak semua luka harus berdarah selamanya. Akankah Aluna mampu menghadapi masa lalunya? Mampukah ia membiarkan seseorang masuk ke dalam hidupnya lagi-meski dari kejauhan? Sebuah kisah tentang luka, keberanian, dan cinta yang lahir dari kehancuran. Untukmu yang sedang berjuang: kamu tidak sendirian.
You may also like
Slide 1 of 9
Jika esok Tak Pernah Ada cover
yang tinggal cuma luka, yang pulih cuma rumah cover
Could you be a home for me? [TAMAT] cover
Qiara  ( END ) cover
ALLIANRA cover
Eliinaa cover
Puing luka cover
Sudut Luka Nazea cover
Setelah Rumah Runtuh cover

Jika esok Tak Pernah Ada

12 parts Ongoing

Azela Raulika, seorang gadis yang tampak memiliki segalanya-kecantikan, keluarga, dan masa depan yang cerah-namun di balik itu semua, ia menyimpan luka yang dalam. Hidupnya tak pernah sama sejak kehilangan ibunya, meninggalkan dia bersama ayahnya yang keras dan tak pernah mengerti. Setiap hari, Azela terjebak dalam kesepian yang mengerikan, merasakan beratnya dunia yang terus memandang dirinya sebagai sosok yang tak pernah cukup. "Ayah, kenapa harus aku?" adalah pertanyaan yang selalu terngiang dalam benak Azela, sebuah pertanyaan yang tak pernah terjawab. Ayahnya, yang dulu penuh kasih, kini hanya tampak seperti sosok asing yang lebih suka menambah luka daripada menyembuhkannya. Perlakuan dingin dan kemarahan yang tak terduga membuat Azela merasa dirinya hanyalah beban, bukan anak yang layak mendapatkan cinta dan perhatian. Namun, di balik setiap tamparan dan kata-kata tajam, Azela hanya ingin satu hal: 'dimengerti' , 'dihargai' , dan yang terpenting, "pulang ke pelukan kasih sayang yang telah lama hilang". Tapi, semakin dia mencari, semakin tak ada yang datang. Lelah dengan segala harapan yang pupus, Azela harus bertahan dalam dunia yang terasa semakin sunyi dan tak adil. Apa yang akan terjadi ketika seorang anak merasa tak pernah cukup di mata ayahnya sendiri? Akankah Azela menemukan jalan keluar dari kesunyian ini, atau takdir akan terus membawa luka yang semakin mendalam? #Jangan lupa vote komen dan juga follow, jangan cuma baca aja yaaa readrs..... #Oke langsung masuk je cerita aja ya.....