Langit Jakarta tak pernah benar-benar gelap. Bahkan saat malam menggantung lelah di atas kepala, cahaya lampu kota tetap menyala, seolah menolak untuk tidur. Di sebuah sudut sekolah negeri di pinggiran kota, enam pemuda berkumpul di kantin, tertawa sembari memperdebatkan hal yang bagi mereka sangat serius: siapa oshi terbaik minggu ini.
"Pokoknya gue tim Indira! Gak ada yang bisa ngalahin senyum sama stage presence-nya!" seru Zur dengan penuh semangat, sambil menunjukkan HP-nya yang menampilkan fancam terbaru dari theater JKT48.
"Yah elu mah bias banget. Gita juga gak kalah nyentrik, tiap show selalu hidup," balas Ucup sambil membuka album photocard-nya yang sudah mulai sobek di pinggir.
Dapi menyandarkan kepala ke meja, matanya menerawang, lalu berkata pelan, "Marsha tuh beda. Dia punya aura mahal yang bikin lo jatuh cinta tanpa sadar."
"Kalau soal imut, jangan lupakan Oline, bro," sela Bian, memamerkan wallpaper HP-nya yang penuh dengan potret sang member.
Perik menepuk meja sambil tertawa, "Freya, men! The one and only. Dia tuh kayak tokoh utama anime-bikin kita pengen tulis fanfic tiap malam!"
"Eh, eh jangan lupakan Cristy juga dong. Gue udah nulis dua cerita romansa bareng dia di Wattpad, dan dua-duanya trending," kata Baim dengan nada bangga.
Mereka-Zur, Ucup, Dapi, Bian, Perik, dan Baim-bukan siswa yang menonjol secara akademik, bukan pula pemain basket andalan sekolah. Tapi mereka punya dunia sendiri. Dunia tempat mereka menulis kisah-kisah cinta antara anak SMA biasa dengan member JKT48. Dunia tempat mereka menjadi tokoh utama yang akhirnya menikahi oshinya.
Tulisan mereka viral. Ratusan ribu views. Ribuan komentar dari pembaca yang ikut terbuai. Tapi saat notifikasi Wattpad berhenti, dan realita datang mengetuk, mereka tetaplah remaja biasa yang hanya bisa memandangi idolanya dari kejauhan.
Namun mereka percaya: jika mereka bisa menulis akhir bahagia, siapa tahu semesta juga bisa bantu mewujudkannya.
Dan dari situlah semuanya bermula.
rumah yang tadinya harmonis, berubah 180° hanya dalam satu malam,dan di sini lah kehancuran di mulai
Entah siapa yang salah di sini,dan siapa yang tersakiti disini, semuanya merasakan sakit yang sama,namun mereka lebih memilih bertahan karena alasan masing masing.
"Kita ga boleh benci sama orang yang udah hancurin hidup kita,kita juga ga boleh balas dendam sama orang yang merenggut kebahagiaan kita,semuanya sudah di atur dan tuhan tau mana yang lebih baik"-indah lexia cahya
•
•
•
•
•
•
"Kita ga boleh benci sama dia kak,yang salah bundanya bukan dia" ucap indah mengusap lembut rambut panjang putrinya
*kalau ga paham deskripsi nya mending langsung baca aja*
⚠️Wajib vote dan komen!!!
•sebelum baca ikuti akun ku dulu biar ga ketinggalan info
cerita kedua aku,semoga banyak yang suka ya..