Story cover for You Were My Safe Place (Aralynn) by atmosphericc
You Were My Safe Place (Aralynn)
  • WpView
    Reads 3,676
  • WpVote
    Votes 652
  • WpPart
    Parts 16
  • WpView
    Reads 3,676
  • WpVote
    Votes 652
  • WpPart
    Parts 16
Complete, First published Apr 12
Kaluna & Kasha 1st Story

Dulu, aku merasa aman saat bersamamu.
Bukan karena kamu sempurna, tapi karena kamu mengerti. Kamu mendengarkan saat dunia terasa terlalu bising, dan kamu hadir bahkan ketika aku tak meminta siapa pun untuk tetap tinggal.

Kasha bukan sekadar teman. Dia adalah tempat aku merasa pulang. Tempat di mana aku bisa meletakkan semua beban, tanpa takut dinilai atau ditinggalkan.

Ada kenyamanan dalam caranya tertawa, dalam caranya menyebut namaku, seolah semuanya baik-baik saja, bahkan ketika dunia di sekelilingku sedang runtuh.

Tapi perasaan itu tumbuh di tempat yang salah. Di waktu yang salah. Apa yang kami miliki seketika retak, karena kesalahan yang dibiarkan menggantung terlalu lama tanpa pernah benar-benar dibicarakan.

Before you begin, press play on "We Hug Now" by Sydney Rose.
All Rights Reserved
Sign up to add You Were My Safe Place (Aralynn) to your library and receive updates
or
#91erinejkt48
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Laut menemani cerita kita [lilynn]  cover
Berjuta-juta Waktu. (END) cover
RED RAIN cover
tolong selalu temani erinee,yaa?? cover
MEMORIES Na2 cover
dalam hening, aku menemukanmu. [1] cover
A Scratch For Sanguinis [Orine] cover
thank you (orine) End cover
Kebahagiaan di Bandung (Aralynn X Larine)  cover
Bunny Twins cover

Laut menemani cerita kita [lilynn]

75 parts Complete

Lily, gadis yang belajar bertahan hidup sejak kepercayaan terakhirnya hancur. Delynn, yang tak pernah berhenti mengetuk hati yang tertutup rapat. Di antara tawa remaja, luka yang dipendam, dan dunia yang terus bergerak cepat, mereka tumbuh-bukan hanya sebagai individu, tapi sebagai dua orang yang perlahan saling menemukan. Dari ruang kelas yang penuh kenangan, lorong kampus yang sunyi, hingga tanggung jawab dunia kerja yang berat-cinta mereka diuji dalam diam, ditumbuhkan lewat kesetiaan, dan akhirnya, berlabuh dalam kedewasaan. Ini bukan kisah cinta instan. Ini tentang menunggu, bertahan, dan percaya... bahwa hati yang tulus selalu tahu ke mana harus pulang.