Dua orang gadis dengan pakaian serba hitam yang menutupi seluruh tubuhnya, hanya menyisakan mata yang tajam dan misterius, berjalan memasuki desa itu. Langkah mereka tenang dan pasti, seperti bayangan yang melintas di tengah desa. Semua orang yang ada di sana terhenti dan menatap mereka dengan campuran rasa penasaran dan ketakutan.
Tidak ada yang tahu siapa mereka, atau apa tujuan mereka datang ke desa ini. Namun, kehadiran mereka terasa begitu kuat, seperti angin dingin yang membekukan udara. Mereka berjalan dengan tujuan yang jelas, tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka. Desa yang biasanya ramai dan bersemangat, kini sunyi dan tegang. Semua mata tertuju pada dua gadis misterius itu, yang tampaknya membawa sesuatu yang tidak biasa.
Apakah mereka membawa kebaikan atau keburukan? Hanya waktu yang akan menjawab. Mereka adalah Pendekar Sinar Kilat dan Kesatria Ombak Petir, dua pahlawan kecil yang telah lama menghilang. Kini, mereka telah kembali, membawa harapan dan kemungkinan baru bagi desa yang telah lama menunggu.
Kedua gadis itu terhenti di tengah kota, dan semua manusia mulai berkerumun, menanti dengan penuh harap dan rasa penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Suasana semakin tegang, dan keheningan menjadi semakin pekat. Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?
Kedua gadis itu mulai membuka penutup wajahnya, dan wajah mereka yang cantik dan gagah terungkap. Pendekar Sinar Kilat tersenyum tipis, sementara Kesatria Ombak Petir menatap tajam ke sekeliling, seolah-olah mencari sesuatu atau seseorang. Desa itu menahan napas, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Semua warga saling berbisik, menanyakan pada masing-masing, kenapa mereka kembali? Apakah untuk membawa kedamaian atau untuk membalaskan dendam? Pertanyaan-pertanyaan itu bergulir di antara warga desa, sementara Pendekar Sinar Kilat dan Kesatria Ombak Petir tetap diam, menatap ke sekeliling dengan mata yang tajam dan penuh misteri.
" kau jahat kenapa kau tidak bilang kau sudah menguasai jurus itu" kata sari liu manja kepada dimas
" sebenarnya aku masih belum yakin aku menguasai jurus itu aku hanya mencoba tadi dan ternyata aku bisa melakukannya" kata dimas gheli
" ngomong ngomong tadi kau berkata akan menikahi pria lain siapa pria itu " kata dimas gheli
" pria lain itu adalah kamu sayang " kata sari liu lalu menatap dimas gheli
" aku mencintaimu " lanjutnya
" aku juga mencintaimu " kata dimas gheli
lalu mereka berdua berciuman di dangau itu.
Cerita ini diadaptasi dari kisah trilogi kembalinya pendekar rajawali dan di mix & match dengan kisah sangkuriang, battle of wits, dan legenda golok pembunuh naga dan pedang langit.
A/N : Silakan jika ada masukan kritik atau saran tulis di kolom komentar atau DM.
selamat membaca kisahnya semoga menikmati terima kasih banyak. 😊😊😊😄😄😄