Story cover for Lost Amigdala | On Going by wmo_onlv
Lost Amigdala | On Going
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Apr 13
Mature
"Kau tidak mengenalku, tapi aku tahu segalanya tentangmu. Dan tahun ini, kau akan hidup di dalam cerita yang kutulis dengan obsesiku sendiri."

Seiranity Nirwareha selalu terlihat sempurna-tenang, ceria, dan tak pernah menyadari sepasang mata yang mengamatinya sejak bertahun-tahun lalu.

Di sudut ruangan yang remang, seorang remaja laki-laki menyusun foto-foto gadis itu seperti potongan puzzle hidupnya. Ia bukan sekadar pengagum. Ia adalah bayangan yang menunggu waktu untuk jadi nyata.

Ketika tahun ajaran baru dimulai, dan hujan pertama turun, ia sudah punya rencana. Duduk di samping Seira. Menjadi seseorang dalam hidup gadis itu. Membuatnya melihat apa yang selama ini tak terlihat.

Tapi obsesi bukan cinta. Dan trauma bukan sekadar masa lalu.

Ini bukan kisah cinta biasa. Ini tentang seseorang yang kehilangan kendali atas dirinya, dan tak bisa membedakan mana realita, mana delusi.

Di balik tatapan tenang dan senyum yang manis, ada badai dalam kepala. Dan badai itu, sedang mencari jalan keluar.
All Rights Reserved
Sign up to add Lost Amigdala | On Going to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
The Fifth Taste by LioraSol
36 parts Ongoing
Hidup Rea dibagi dua: yang disembunyikan, dan yang dirindukan. Rea tumbuh di bawah cahaya lampu sorot, tapi bukan miliknya. Namanya sering disebut, tapi hanya sebagai bayangan: "Adiknya Damar." Tak ada yang benar-benar melihat Rea. Yang mendekat hanya ingin meminjam kunci masuk ke dunia sang bintang. Maka Rea memilih mundur. Menjadi samar. Menjadi wajah yang tak perlu ditunjukkan. Sebagai Reinelicious, ia bersinar tanpa nama. Tanpa wajah. Tapi di balik tiap irisan bawang dan bisikan resep, ada luka masa kecil yang belum reda. Kini, ia mencoba hidup sebagai gadis biasa-mahasiswi yang tidak menoleh spotlight, yang menyembunyikan silau dengan kemeja kotak dan kacamata besar. Namun dunia tak sesederhana itu. Ada Damar, kakak yang ia sayangi dan benci sekaligus. Ada Gilang, lelaki diam yang selalu hadir... dan entah sejak kapan jadi rumah. Ini bukan kisah cinta dalam tempo cepat. Ini kisah mereka yang pernah tenggelam, mencoba berenang ke permukaan. Lewat masakan yang menghangatkan. Lewat nyanyian yang menjerit. Lewat luka-luka yang tak ingin ditambal, tapi dipeluk perlahan-hingga terasa ringan, meski tak sepenuhnya hilang. Disclaimer: Semua tokoh, tempat, dan adegan dalam novel ini adalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, peristiwa, atau tempat dengan kehidupan nyata, itu semata kebetulan. Resep dan konten kuliner dalam cerita ini adalah bagian dari dunia fiktif Rea, dan tidak dimaksudkan sebagai rujukan teknis memasak. Beberapa lokasi dan event budaya digunakan untuk menguatkan latar cerita. Nama merek, kampus, tempat, dan tokoh publik yang disebut atau diplesetkan adalah bagian dari unsur naratif dan budaya pop, tanpa afiliasi resmi. Penyebutan figur publik hanyalah bentuk apresiasi, bukan klaim keterlibatan. Seluruh instansi dan lembaga dalam cerita bersifat rekaan, ditulis demi kebutuhan penceritaan. 💛
You may also like
Slide 1 of 9
The Fifth Taste cover
Chaos Chemistry cover
Lentera -cahaya yang hilang. cover
BUNGA KEMBALI cover
Haters and Lovers of Rain [END] cover
The Price Of Obsession cover
Di Antara Tawa dan Tragedi  cover
Terjerat obsesi Yandere  cover
Destiny Meeting [Ddeungromi] cover

The Fifth Taste

36 parts Ongoing

Hidup Rea dibagi dua: yang disembunyikan, dan yang dirindukan. Rea tumbuh di bawah cahaya lampu sorot, tapi bukan miliknya. Namanya sering disebut, tapi hanya sebagai bayangan: "Adiknya Damar." Tak ada yang benar-benar melihat Rea. Yang mendekat hanya ingin meminjam kunci masuk ke dunia sang bintang. Maka Rea memilih mundur. Menjadi samar. Menjadi wajah yang tak perlu ditunjukkan. Sebagai Reinelicious, ia bersinar tanpa nama. Tanpa wajah. Tapi di balik tiap irisan bawang dan bisikan resep, ada luka masa kecil yang belum reda. Kini, ia mencoba hidup sebagai gadis biasa-mahasiswi yang tidak menoleh spotlight, yang menyembunyikan silau dengan kemeja kotak dan kacamata besar. Namun dunia tak sesederhana itu. Ada Damar, kakak yang ia sayangi dan benci sekaligus. Ada Gilang, lelaki diam yang selalu hadir... dan entah sejak kapan jadi rumah. Ini bukan kisah cinta dalam tempo cepat. Ini kisah mereka yang pernah tenggelam, mencoba berenang ke permukaan. Lewat masakan yang menghangatkan. Lewat nyanyian yang menjerit. Lewat luka-luka yang tak ingin ditambal, tapi dipeluk perlahan-hingga terasa ringan, meski tak sepenuhnya hilang. Disclaimer: Semua tokoh, tempat, dan adegan dalam novel ini adalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, peristiwa, atau tempat dengan kehidupan nyata, itu semata kebetulan. Resep dan konten kuliner dalam cerita ini adalah bagian dari dunia fiktif Rea, dan tidak dimaksudkan sebagai rujukan teknis memasak. Beberapa lokasi dan event budaya digunakan untuk menguatkan latar cerita. Nama merek, kampus, tempat, dan tokoh publik yang disebut atau diplesetkan adalah bagian dari unsur naratif dan budaya pop, tanpa afiliasi resmi. Penyebutan figur publik hanyalah bentuk apresiasi, bukan klaim keterlibatan. Seluruh instansi dan lembaga dalam cerita bersifat rekaan, ditulis demi kebutuhan penceritaan. 💛