Dulu dia bagian dari keluarga. Kini, bahkan namanya nyaris tak disebut.
Sebuah kecelakaan merenggut nyawa sang nenek dan meninggalkannya dalam luka yang tak terlihat-lumpuh, terabaikan, dan perlahan menghilang dari ingatan mereka. Hanya satu orang yang mencoba menariknya kembali ke dunia.
Bukan kelumpuhan total, namun cukup membuatnya menyerah. Ia menolak pengobatan, menolak bantuan, bahkan menolak harapan. Ia terkunci dalam rasa bersalah dan luka yang tak pernah bisa dijelaskan. Keluarganya? Perlahan-lahan menjauh. Sang ayah yang dulu hangat, menjadi dingin dan tak acuh. Ibu, kakak, dan adiknya mulai bersikap seolah ia tak pernah ada. Ia hanya bayang-bayang di sudut rumah.
Satu-satunya cahaya datang dari seseorang yang tak pernah ia sangka: kakak kandung ayahnya-sang paman-yang tak pernah lelah membujuk, menyemangati, dan mengobatinya. Dan dari sanalah titik balik hidupnya dimulai. Ia kembali bisa berjalan, kembali bisa menatap dunia dengan tegak.
Hingga akhirnya, dengan hati penuh harapan dan sedikit keberanian, ia kembali ke rumah orang tua kandungnya. Mereka menerimanya-bukan dengan pelukan, tapi dengan sikap dingin dan jarak yang nyata. Meski begitu, ia bersyukur. Setidaknya ia tidak ditolak. Setidaknya, ia masih memiliki rumah... walaupun belum tentu memiliki keluarga.
Ikuti kisahnya, ayo terus baca kisah Bintang🫵🫵
''Chandra memang ingin melihat indahnya dunia, tapi jika dunia itu Chandra lihat tanpa kehadiran Mama rasanya akan sakit.'' -Chandra.
Kehidupan kejam telah memisahkan Chandra si pemuda tunanetra dari sang ibu melewati gerbang maut. Sambil mengantarkan sepasang bola mata dengan harapan agar sang anak mampu melihat indahnya dunia jika sang ibu memberikannya pada Chandra ketika nyawa tak lagi berpihak pada sisa waktunya. Naas, harapan sang ibu tidak terkabul, bukan indahnya dunia yang Chandra dapat, melainkan dunia yang telah hancur menjadi sejuta kepingan kaca yang menusuk relung batinnya.
Tak di sangka kepergian sang ibu membuatnya terluka tiap saat. Ia terluka berkat kata-kata hina yang terlontar dari lingkungannya. Dirinya pula terluka karena perundungan, pengasingan, serta hukuman yang di dapat pada tiap inci tubuhnya. Luka dari orang terdekatnya terutama pada rumah yang terlalu rusak untuk ia perbaiki saat ini.
Bagaimana kisah perjuangannya? Mohon di simak cerita selanjutnya setelah kamu follow, bercandaa :)