Seandainya aku terlahir sebagai proton yang berpasangan abadi, atau elektron yang menari dalam orbit setia. Namun takdir, seringkali, punya kejutan pahitnya sendiri. Aku terlahir sebagai neutron. Sendiri. Selamanya.
Pertemuan memang tak terhitung. Bersinggungan, berinteraksi, bahkan kadang berbagi energi. Namun tak pernah ada ikatan yang mengikat. Tak pernah ada janji untuk esok. Aku ada, berinteraksi, lalu pergi. Tak meninggalkan jejak pasangan, tak membawa serta ikatan.
Inilah kisahku. Kisah tentang keberadaan yang esensial, namun tanpa pasangan abadi. Sebuah eksistensi yang selalu ada di antara keramaian, namun tetap dalam kesendiriannya.