
"Nikahin gue dong, ngab!" Damar menoleh memandang tubuh Tisha yang tengah berjalan di sampingnya dari atas kepala hingga ujung kaki. "Bukan tipe gue." Tisha berdecih. "Sebutin tipe lo yang kayak gimana, pasti beda tipis sama gue," ujar Tisha sombong. "Iya, beda tipis. Bedanya tipe gue yang tingginya sekitar seratus enam puluh sentimeter, kulitnya putih bersih, yang rajin mandi biar nggak bau kayak lo, terus suka bangun pagi, nggak kebo kayak lo," semakin banyak yang Damar katakan, semakin sakit rasanya hati Tisha. Walaupun perbedaannya tampak sepele, tetapi bagi cewek pendek yang harus mengumpulkan niat sebanyak-banyaknya supaya memiliki keinginan untuk mandi dan sulit bangun pagi itu, tipe cewek Damar sungguh mustahil untuk dapat Tisha capai. "Sebenernya lo lagi nyebutin tipe cewek lo atau lagi nyindir gue, sih?" Tisha merasa tersinggung. "Dua-duanya," Damar langsung menjawab tanpa pikir panjang. "Cih! Udah tua, banyak mau!" Sungut Tisha yang tak dapat didengar jelas oleh Damar karena baru saja mengenakan headset. Namun, cowok itu melihat mulut Tisha yang bergerak menandakan cewek itu tengah berbicara dengannya. "Lo ngomong apa?" "Nggak." "Lo ngatain gue, ya?" "Nggak." "Gue yakin lo ngatain gue tadi." "Diem, deh! Dasar tua!" "Eh, sembarangan ngatain gue tua! Dasar bau!" "Tua!" "Bau!" "Tua!" "Bau!" "Bacot!" "Cepuin ke Tante Nara, ah." "HEH! JANGAN MACEM-MACEM YA LO!" ***** "Hai. Damar 'kan, ya? Ini gue, Wulan." Tisha melirik Damar dan cewek yang tampak tak jauh berbeda usianya dengan Damar seraya menampilkan senyuman devil. "Aduh buset ketemu mantan, bau-bau CLBK, nih!" "Sssttt! Diem," Damar memperingatkan Tisha dengan suara pelan. "CIYE-CIYEE! KETEMU MANTAN, NIH, YEE" Plak! "BERCANDA DOANG GUE KOCAK!" ***** Start : 20 April 2025 Finish : -All Rights Reserved
1 part