Tiga tahun lalu, di malam musim dingin yang beku, lonceng Aurelith Academy berdentang empat belas kali dua kali lebih banyak dari seharusnya. Keesokan paginya, empat belas siswi penghuni Dorm Asteria menghilang tanpa jejak. Tidak ada tubuh, tidak ada saksi, hanya gema dentang terakhir yang tak pernah berhenti di telinga para guru dan murid yang tersisa.
Kini, ketika dorm itu dibuka kembali, empat belas siswi baru menempatinya sebagian wajah lama, sebagian asing.
Di antara mereka ada Catherina, atau Erine, gadis 17 tahun yang dikirim secara diam-diam oleh Divisi Investigasi Khusus untuk menyelidiki tragedi itu. Tapi semakin lama ia tinggal, semakin ia sadar bahwa misteri ini tidak dimulai dari luar, melainkan dari dirinya sendiri.
Lonceng kembali berdentang di malam hari.
Foto-foto lama muncul di kamar yang seharusnya kosong.
Dan di ujung lorong, sesosok gadis berambut panjang dengan pita merah Ketika batas antara masa lalu dan masa kini mulai kabur, satu hal menjadi jelas:
di Aurelith Academy, setiap dentang menandai jiwa yang belum bebas.
Dan sebelum lonceng ke-15 berdentang, kebenaran akan menelan siapa pun yang berani mendengarnya.
Setelah sahabatnya, Lion, terlibat dalam hubungan yang berujung pada kehamilan Aralie, Larry merasa bertanggung jawab untuk menebus kesalahan tersebut. Apalagi, kekasihnya, Delyn. Sebelum pergi, ia meninggalkan wasiat yang meminta Larry untuk merawat Aralie dan anak yang dikandungnya.
Larry menerima tanggung jawab tersebut dan menikahi Aralie, meskipun awalnya tidak ada cinta di antara mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, Larry dan Aralie mulai membangun kehidupan keluarga kecil yang bahagia. Mereka saling mencintai dan merawat anak mereka dengan penuh kasih sayang
tapi hubungan harmonis itu seketika berubah saat Trisha mengetahui semuanya, jika dirinya bukan anak kandung ayahnya, Larry
apa mungkin mereka akan tetap bahagia dan harmonis?