Story cover for Waiting Room [TERBIT] by hejtrias
Waiting Room [TERBIT]
  • WpView
    Reads 461
  • WpVote
    Votes 142
  • WpPart
    Parts 29
  • WpView
    Reads 461
  • WpVote
    Votes 142
  • WpPart
    Parts 29
Ongoing, First published Apr 16
Mature
Banyak sekali luka yang ditoreh dari sebuah ruang sederhana yang semestinya menjadi tempat bertumbuh: keluarga. Bagas dan Arjuna akhirnya diam-diam mencibir diri sendiri. Terkadang meradang juga ketika satu-satunya-ibu-yang tersisa sama kerasnya dengan mereka berdua.

Aneh pula rasanya ketika seseorang berkunjung di Rabu siang kala itu. Namanya Lika. Bagas pernah membual tentang "rumah trauma" yang ia bangun bersama Arjuna dan Ibunya saat dengan Lika. Bagas ingin bebas, tapi masih terasa terkungkung. Arjuna yang masih terpenjara masa lalu, belum siap menerima konsekuensi atas segalanya. Sang Ibu yang pasif namun agresif itu terus meracau sejak tujuh tahun lalu.

Rumah dan keluarga menurut Bagas serta Arjuna bukanlah sesuatu yang indah, malah justru membuat perutnya nyeri saking kacau balau dibuatnya.

Ini tentang luka dan trauma yang ingin sembuh di sebuah ruang riuh yang sudah lama hampa.

©️ hejtrias, 2025
All Rights Reserved
Sign up to add Waiting Room [TERBIT] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
La Casa del Alma cover
Kesedihan [SELESAI] cover
HIDDEN I (The End) cover
Jangan Pergi [TERBIT] cover
ATMA: Menuju Sembuh cover
Arula Bimantara cover
Lara di hati Rain (𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓) cover
LUKA cover

La Casa del Alma

1 part Complete

Apakah rumah adalah tempat untuk pulang, atau justru tempat untuk menemukan diri sendiri? Ara selalu berusaha menjadi ibu yang sempurna, tapi dunia tak pernah memudahkan langkahnya. Rio, putranya, memiliki cara berpikir yang berbeda-disebut "istimewa" oleh banyak orang, tapi "cacat" di mata ayah Ara. Dalam pencariannya untuk "menyembuhkan" Rio, Ara justru menemukan lebih banyak luka dalam dirinya sendiri. Lalu ada Reigo, sosok yang pernah ia tinggalkan di masa lalu, tetapi kini muncul kembali, menemaninya di perjalanan yang tak terduga. Perjalanan yang awalnya hanya tentang mencari jalan pulang, berubah menjadi pencarian jati diri. Di tengah perjalanan itu, mereka menemukan gelak tawa di antara masalah, menemukan keluarga di antara yang tak seharusnya, dan menemukan cinta di tempat yang tak mereka duga. Tapi pertanyaannya... Seberapa jauh seseorang bisa pergi sebelum akhirnya benar-benar menemukan rumahnya?