Story cover for Sabetan Wengi: Santet dalam Lukisan by Tinta_Bocor23
Sabetan Wengi: Santet dalam Lukisan
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 18
Raka, seorang pelukis jalanan di Yogyakarta, mulai mengalami kejadian aneh setelah menemukan kuas tua di sebuah pasar loak. Setiap kali ia melukis wajah seseorang, keesokan harinya orang itu ditemukan tewas dengan luka mengerikan yang menyerupai goresan kuasnya. Awalnya, ia mengira ini hanya kebetulan, hingga ia menyadari bahwa setiap lukisannya bukan sekadar seni-melainkan eksekusi gaib yang tak bisa ia hentikan.

Ketakutan dan dihantui rasa bersalah, Raka mencoba membakar semua lukisannya, tetapi bayangan wajah-wajah yang ia buat justru terus muncul dalam mimpinya. Dengan bantuan Fanny, seorang gadis indigo yang memiliki hubungan misterius dengan dunia mistis, mereka menelusuri asal-usul kuas tersebut. Penyelidikan membawa mereka ke sebuah desa terpencil yang telah lama ditinggalkan, tempat seorang dukun sakti pernah menggunakan seni lukis sebagai medium santetnya.

Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin besar bahaya yang mengancam. Lukisan terakhir yang muncul di kanvas Raka adalah wajahnya sendiri. Jika ia tak bisa memutus kutukan sebelum malam berikutnya, "sabetan wengi" terakhir akan menjadi miliknya.

Bisakah Raka menghentikan santet ini sebelum terlambat? Atau justru ia akan menjadi bagian dari kanvas kutukan selamanya?
All Rights Reserved
Sign up to add Sabetan Wengi: Santet dalam Lukisan to your library and receive updates
or
#42kisahmisteri
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
Perjamuan Keempat Belas cover
Diary of the Cursed Eyes | ✔ cover
Luka Bernyawa cover
Geschiedenis : The Line of Historia [HIATUS] cover
Larasati- Napas Dari Masa Lalu cover
Misteri di Balik Kabut Gunung Salak cover
Terjebak di Pasar Anjaya Bawakaraeng cover
Down There Is What You Called Floor [END] cover

Perjamuan Keempat Belas

13 parts Complete Mature

Tak semua yang duduk di meja itu masih hidup. Tak semua yang hadir, datang dengan kemauan sendiri. Setiap malam bulan gelap, keluarga besar Raka berkumpul di rumah leluhur yang terkubur waktu dan debu. Di sana, mereka mengulang sebuah perjamuan kuno-tanpa kata, tanpa cahaya selain lilin, dan tanpa alasan yang pernah dijelaskan. Saat Raka datang untuk pertama kalinya, ia ditempatkan di kursi terakhir. Keempat belas. Tapi piringnya selalu kosong, dan tidak seorang pun menyapanya. Ia berpikir itu hanya tradisi aneh... sampai ia menemukan foto seorang pemuda yang wajahnya mirip dengannya-seseorang yang seharusnya duduk di tempatnya.