
Seseorang yang tak pernah marah, bahkan ketika aku nakal. Yang selalu bilang, "Putri kecil Ayah, kamu cukup jadi dirimu saja." Ia tak datang dengan pelukan besar, tapi dengan genggaman hangat. Ia tak mengajari dunia dengan kata-kata keras, tapi dengan kesabaran dan tawa. Untukmu, Ayah. Yang cintanya masih kuhirup, lewat cahaya senja dan langit biru yang tak pernah pudar.All Rights Reserved