Story cover for Janji Yang Dibisikkan Sementara by anandazahara15
Janji Yang Dibisikkan Sementara
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Apr 18
Zahra tumbuh sebagai anak tunggal yang pendiam dan penyayang. Sejak kecil, ia sering merasa kesepian, namun semesta seakan tak ingin membuatnya merasa sendiri. Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah dan suara jangkrik saat malam, Zahra mengenal seorang anak laki-laki misterius. Mereka tak banyak bicara, namun kedekatan mereka tumbuh dari hal-hal kecil berbagi es lilin, mencari belut di selokan, dan duduk diam di bawah pohon jambu. Ia tak pernah tahu siapa anak itu sesungguhnya. Ia hanya muncul dalam potongan-potongan waktu, seperti angin yang datang tanpa aba-aba hangat, lalu menghilang.

Tahun-tahun berlalu. Zahra tumbuh, membawa luka dan kekosongan yang tak bisa diisi siapa pun. Hingga suatu sore, dalam lelap yang begitu tenang, ia kembali bertemu anak itu dalam mimpi. Tapi kali ini dia bukan lagi anak kecil-dia lelaki dewasa yang dingin tapi lembut, tegap dan tenang. Dalam mimpi itu, dia bertanya pelan, "Kamu nggak mau punya adik lagi?" Sebuah pertanyaan sederhana yang membuka percakapan panjang, dan di ujungnya... janji. "Sekarang aku bakal penuhin kata-kataku. Aku bakal nikahin kamu."

Zahra terbangun dengan dada berdebar. Ia sadar, lelaki itu tak ada dalam hidup nyatanya. Tapi hatinya mengingat segalanya dengan jelas. Apakah mimpi itu cuma bunga tidur? Atau semesta benar-benar membisikkan janji yang telah ditulis sejak dulu?

Sebuah kisah tentang kenangan samar, cinta yang tak biasa, dan janji yang ditinggalkan mimpi, namun terasa lebih nyata dari kenyataan.
All Rights Reserved
Sign up to add Janji Yang Dibisikkan Sementara to your library and receive updates
or
#3hujandankenangan
Content Guidelines
You may also like
Saat Janji Menjadi Luka (OnGoing)  by llysybnyh
7 parts Ongoing
Di balik diamnya, Elora menyimpan samudra rasa yang tak pernah ia tuntut untuk dibalas. Ia mencintai dalam senyap, menyayangi dalam setia, dan percaya dalam buta. Alaric datang bagai cahaya pertama di pagi yang muram-menghangatkan, menyembuhkan, dan membuatnya percaya bahwa cinta bukan sekadar angan. Namun waktu mengubah segalanya. Alaric, yang dulu berjanji tak akan pergi, perlahan menjauh dalam kebohongan-kebohongan kecil yang tumbuh menjadi luka besar. Janji-janji yang dulu manis, kini hanya jadi abu di telapak tangan Elora-tak bisa digenggam, tak bisa dihapus. Ini bukan sekadar kisah tentang cinta yang retak, tapi tentang hati yang belajar untuk berhenti menggenggam hal-hal yang tak lagi ingin tinggal. Tentang perempuan yang perlahan menjahit kembali dirinya, meski benangnya adalah air mata dan kesepiannya sendiri. "Saat Janji Menjadi Luka" adalah sajak panjang tentang kehilangan, tentang keberanian untuk mencintai, dan tentang bagaimana hancur bukanlah akhir dari segalanya. di bawah langit senja yang perlahan berubah kelam, ada dua hati yang pernah saling menemukan-seperti dua kepingan puzzle yang akhirnya menyatu. jatuh dalam cinta yang tak terencana. dunia mereka begitu indah, penuh tawa, dan janji-janji yang ingin diabadikan. namun, tak semua kisah cinta diciptakan untuk selamanya. di antara kebahagiaan itu, takdir juga menyiapkan perpisahan yang tak mampu mereka hindari. meski cinta mereka begitu dalam, ada hal-hal yang tak bisa dilawan-ego, luka, dan keadaan yang memaksa mereka mengambil jalan masing-masing.
Terlambat (End-Terbit) by Icha_rizfia
17 parts Complete
Seorang laki-laki berjanji akan menikahinya jika dewasa nanti. Tania Arestya, rela menunggu bertahun-tahun lamanya untuk menagih janji pada lelaki, yang menjadi cinta pertamanya saat ia masih duduk di Sekolah Dasar. Pikiran dangkal gadis kecil yang percaya akan dongeng sebelum tidur, membuatnya yakin. Bahwa cinta pertama, akan menjadi titik kebahagian dalam pelabuhan mimpinya. Damar Sadewa, cinta adalah sahabat. Itulah yang selalu ditekankan Damar dalam kamus kehidupannya. Mencintai Ima, menjalani kehidupan serta pekerjaan bersama orang yang ia cintai, adalah kebahagian tak terperi. Alif Fajar, saudara sepupu Nia yang menjadi yatim sejak ia lulus SMP. Berjuang keras untuk menjadi wiraswasta dan membahagiakan sang ibu, adalah tujuan hidupnya. Satu-satunya saksi sejarah betapa Nia merindukan janji masa kecilnya. Ia pula yang selalu hadir di masa-masa sulit Nia. Ketika waktu mengikis jarak, keduanya kembali bertemu. Tania yang menggebu akan cinta masa kecilnya, harus menelan pil pahit saat mengetahui Damar akan menikah. Bukan dengan dirinya. Janji masa kecil itu palsu, bahkan Damar saja melupakannya. Di satu sisi, ada hati yang mulai sadar akan perasaan yang menyusup dan berkembang kian merekah. Siapa, dan pada siapa? Apakah kehadiran Tania memang TERLAMBAT? Saat hati meraung pada satu nama, masihkah ada waktu untuk mengatakannya. Ataukah memang TERLAMBAT? Merelakan mimpi, atau merengkuh kebahagian lain. Story By : Icha Rizfia Samarinda, 01 Maret 2017
NOESIS [END] by Reisen_San
21 parts Complete
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. [Update setiap Malam] 《DISCLAIMER》 [DON'T COPY PASTE MY STORY!!] *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat * Start = 14 mei 2025 Finish =
Not Me & Not Mine by elsyaqif
22 parts Ongoing Mature
Tak ada kesalahan tanpa adanya sebuah perbuatan, begitu pula dengan kisah Zara dan Rafif-dua hati yang, entah bagaimana caranya, selalu kembali bertaut meski diwarnai begitu banyak perbedaan. Zara, seorang perempuan yang selalu berusaha memahami, menerima Rafif apa adanya, termasuk sifat kekanak-kanakannya yang sering kali membuatnya menghela napas panjang. Setiap kali dia menunjukkan sisi inner child-nya di saat-saat yang tak terduga, Zara tak bisa menahan diri untuk menyipitkan mata, menatapnya dengan ekspresi antara geli dan tidak percaya. "Kamu selalu bilang bisa menerima aku apa adanya, tapi tiap aku bersikap begini, ekspresimu langsung berubah," Rafif bersedekap, bibirnya mengerucut seakan protes. Zara mendesah pelan, menyilangkan tangan di dada. "Bagaimana tidak? Kadang kamu bisa bertingkah seperti anak kecil, bahkan di tempat umum," ucapnya, setengah gemas setengah tak habis pikir. Cinta mereka bukanlah kisah yang selalu berjalan mulus. Ia tumbuh dengan caranya sendiri-kadang seperti bunga liar yang mekar tanpa aturan, kadang seperti lukisan abstrak yang penuh warna namun sulit untuk didefinisikan. "Ambil sepatumu dan pakai, Rafif. Di tempat seperti ini pun kamu tetap saja menyusahkan," ujar Zara, matanya melirik ke arah kaki Rafif yang masih telanjang di lantai dingin. Rafif terkekeh kecil, tidak tergesa-gesa mengambil sepatunya. "Aku cuma menunggu kamu dulu sebelum pakai sepatu," katanya ringan. Zara menghela napas lagi. "Aku pergi sebentar beli makanan, bukan pergi selamanya," ia menyodorkan sesuatu pada Rafif. Sekejap mata Rafif berbinar begitu melihat apa yang ada di tangannya. "Wah! Es krim kesukaan kita! Aku mauu~" serunya penuh semangat, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah. IG/aqieff_bhlwn Tiktok/elsyaqief
PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN by Puspa_Seruni
54 parts Complete Mature
Semua orang menunggu dengan dada berdegup kencang. Kabar yang berembus sejak semalam tentang badai yang mengamuk di tengah lautan, membuat masyarakat pesisir pantai dilanda kecemasan. Begitu juga dengan Sekar, anak perempuan Haji Zainal juragan kapal, dirundung kegelisahan. Ia tak bisa nyenyak tidur semalam, pikirannya terus saja melayang pada Azzam yang terombang-ambing di atas kapal. Saat mentari belum sepenuhnya terjaga, Sekar berlari menuju dermaga. Kakinya melangkah cepat. Gerimis dari sisa hujan semalam tak dihiraukannya. Panggilan Haji Zainal juga tak digubrisnya. Pelabuhan telah ramai orang menunggu dalam diam. Semua mata memandang ke arah lautan dengan tatap penuh pengharapan. "Cuaca sedang tidak bagus, Bang. Angin barat mulai datang." Sekar menjawab sambil merunduk saat Azzam berpamitan di halaman belakang. Azzam yang kala itu harus mengambil jaring di gudang belakang, tanpa sengaja bertemu dengan Sekar. "Doakan saja Abang, ya. Insya Allah tidak ada apapun yang akan terjadi." Suara Azzam bagai obat penenang bagi Sekar, gadis itu mengangguk perlahan. Ikhlas melepas kekasihnya pergi berlayar ke tengah lautan. Sekar sudah merapal doa sepanjang siang, bahkan hingga malam. Apalagi ketika hujan deras mulai turun disertai angin kencang, Sekar tak henti memutar biji tasbihnya, mendoakan sosok lelaki yang ia harap kelak menjadi imam dalam hidupnya. Sekar mengusap matanya yang basah. Matahari telah sepenuhnya menampakkan diri, membelai kulit Sekar yang mulai kemerahan. Banyak kapal yang sudah bersandar, tetapi kapal yang dinaiki Azzam belum keliatan ujung haluannya. Seseorang menepuk bahunya, ia menoleh. Haji Zainal telah berdiri di belakang Sekar menyusulnya. "Ayo, pulang, Nduk. Apa yang kau cemaskan?" Sekar tidak menjawab ajakan bapaknya, matanya tetap awas mengamati satu persatu perahu yang mulai menurunkan jangkarnya. Semua orang tersenyum penuh kelegaan, kecuali dirinya yang masih termangu di ujung dermaga menunggu kepulangan Azzam.
You may also like
Slide 1 of 9
Saat Janji Menjadi Luka (OnGoing)  cover
Tolong, Aku Masih di Sini cover
Terlambat (End-Terbit) cover
NOESIS [END] cover
Not Me & Not Mine cover
dimana janji tersebut cover
Arti Mimpi Alfarizki cover
100 days with you [Tamat] cover
PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN cover

Saat Janji Menjadi Luka (OnGoing)

7 parts Ongoing

Di balik diamnya, Elora menyimpan samudra rasa yang tak pernah ia tuntut untuk dibalas. Ia mencintai dalam senyap, menyayangi dalam setia, dan percaya dalam buta. Alaric datang bagai cahaya pertama di pagi yang muram-menghangatkan, menyembuhkan, dan membuatnya percaya bahwa cinta bukan sekadar angan. Namun waktu mengubah segalanya. Alaric, yang dulu berjanji tak akan pergi, perlahan menjauh dalam kebohongan-kebohongan kecil yang tumbuh menjadi luka besar. Janji-janji yang dulu manis, kini hanya jadi abu di telapak tangan Elora-tak bisa digenggam, tak bisa dihapus. Ini bukan sekadar kisah tentang cinta yang retak, tapi tentang hati yang belajar untuk berhenti menggenggam hal-hal yang tak lagi ingin tinggal. Tentang perempuan yang perlahan menjahit kembali dirinya, meski benangnya adalah air mata dan kesepiannya sendiri. "Saat Janji Menjadi Luka" adalah sajak panjang tentang kehilangan, tentang keberanian untuk mencintai, dan tentang bagaimana hancur bukanlah akhir dari segalanya. di bawah langit senja yang perlahan berubah kelam, ada dua hati yang pernah saling menemukan-seperti dua kepingan puzzle yang akhirnya menyatu. jatuh dalam cinta yang tak terencana. dunia mereka begitu indah, penuh tawa, dan janji-janji yang ingin diabadikan. namun, tak semua kisah cinta diciptakan untuk selamanya. di antara kebahagiaan itu, takdir juga menyiapkan perpisahan yang tak mampu mereka hindari. meski cinta mereka begitu dalam, ada hal-hal yang tak bisa dilawan-ego, luka, dan keadaan yang memaksa mereka mengambil jalan masing-masing.