Story cover for Line Without A Hook by Miaap_
Line Without A Hook
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 19
Aku tidak menulismu untuk dikenang sebagai luka. Aku menulismu karena kamu terlalu indah untuk dilupakan begitu saja. Namamu kutitipkan di antara paragraf dan titik koma, agar kamu tetap hidup, bukan sebagai perih, tapi sebagai bagian dari kisah yang pernah membuatku merasa utuh. Ini bukan cerita tentang dendam atau kehilangan, tapi tentang bagaimana seseorang bisa begitu mencintai dalam diam, bahkan setelah segalanya berakhir. Dan jika suatu hari kamu menemukannya, semoga kamu tahu ini bukan tentang kita yang gagal, tapi tentang aku yang ingin kamu abadi, setidaknya di halaman-halaman ini.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Line Without A Hook to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Cerita Rein (SUDAH TERBIT) cover
Tenggelam Dalam Rindu  cover
TAK BERSAMBUT cover
seribu tanya tak terjawab cover
fake love cover
Sekali Lagi (End)  cover
Backstreet  cover
MENCINTAIMU, SEINDAH TUHAN MENCIPTAKANMU cover
Maina & Maxim cover
someone like you cover

Cerita Rein (SUDAH TERBIT)

31 parts Complete

Ini patah yang sebenarnya patah, bukan sembarang di kata ini nyata luka yang benar-benar terluka. Tak sedikit aku menemui perpisahan tapi tidak pernah aku merasa begitu kehilangan. Sebenarnya aku ingin menjadi rumah tapi ternyata kau hanya singgah, dari kepergianmu aku berharap punya titik balik yang menuju padaku, berharap jika kau masih mengingat siapa aku. Banyak sekali suara yang saya dengar hingga hampir setengahnya memilih untuk membunuh rasa ini, mereka hanya tidak ingin mendengar cerita sendu dari diriku. Sekuat apapun aku berlari menjauh rupanya tetap kamu arah pulang ku, dirimu adalah porosku. kemanapun aku pergi dan di hati manapun ku singgahi sejatinya hanya pada dirimu aku jatuh dan kembali. Ketahuilah Tuan, Tentang hatiku yang begitu cepat mencintai dan pikiranku untuk jatuh padamu itu juga sulit di pahami yang seharusnya sadar diri aku malah gila mencintaimu tanpa ada kata berhenti. Pada Tuan September berkatmu aku punya oktober yang berantakan. Kepergianmu berhasil membuat pikiranku acak-acakan. Tapi, terimakasih, jika kita tidak ditakdirkan berpasangan mungkin kamu hanya sebatas pengalaman. Aku tulis kisahnya disini. Tidak ada maksud lainnya. hanya saja menumpahkan semua isi dalam hatiku itu akan membuatku lega, sebab aku tak mampu mengungkapkan langsung lewat mulutku. Cerita Rein, mungkin ada kesamaan kejadian atau yang lainnya itu hanya kebetulan karena ini adalah kisah fiksi remaja. Terimakasih.