Story cover for Preliminary Us by thaniah14
Preliminary Us
  • WpView
    Reads 93
  • WpVote
    Votes 34
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 93
  • WpVote
    Votes 34
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Apr 20
Kadang, kita terlalu cepat menilai.
Kadang, kita terlalu lambat memahami.

Dan di antara dua dunia itu-yang terbiasa membaca terlalu cepat, dan yang selalu dimengerti belakangan-ada jarak yang tak selalu terlihat, tapi sangat terasa.

Jovanka, seorang yang tajam membaca bahasa tubuh dan suasana hati, mengandalkan intuisi seolah-olah setiap orang adalah buku terbuka. Ia percaya, dengan cukup kepekaan, seseorang bisa dikenali hanya dalam hitungan detik.

Sementara Adrian hidup dalam tempo yang berbeda. Sering terlambat memahami maksud, jarang membaca isyarat. Tapi bukan berarti hatinya kosong; hanya saja, cara bekerjanya pelan. Ia tak suka terburu-buru memberi simpulan. Sayangnya, orang jarang memberinya waktu.

Apa jadinya ketika dua dunia itu saling bertumbukan?

Dibalut dinamika kampus, diskusi, ruang terbuka yang mereka rancang bersama, hingga percakapan sunyi di malam paling tidak terduga, keduanya perlahan dipaksa belajar. Tentang memberi ruang. Tentang memaknai perbedaan. Dan terutama-tentang keberanian untuk tidak buru-buru menilai, bahkan saat hati kita paling ingin melindungi diri.

Karena memahami bukan soal seberapa cepat kita mengerti, tetapi seberapa dalam kita mau bertahan untuk terus mendengarkan.
All Rights Reserved
Sign up to add Preliminary Us to your library and receive updates
or
#13arsitektur
Content Guidelines
You may also like
The Grey Of SAKARUNA by xhaye127
20 parts Ongoing
Entah siapa yang bisa benar-benar menebak apa yang ada di pikirannya? Kadang, aku merasa kami sedekat nadi-tak terpisahkan oleh ruang atau waktu. Namun, di lain waktu, rasanya seperti tak pernah ada apa-apa di antara kami. Dia melenggang ke sana kemari, seolah aku tak lebih dari bayang-bayang yang tak terlihat. Tapi anehnya, di saat tertentu, dia menggeliat di sisiku, seperti tak akan bisa bertahan hidup tanpa kehadiranku. Hingga kini, aku masih tak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam pikirannya. Keluh kesahnya, tawa kecilnya, dan tingkah manjanya yang dulu terasa akrab kini hilang begitu saja, bagai debu yang diterbangkan angin. Dua belas tahun kebersamaan kami, mengapa rasanya bisa terhapus hanya dalam tiga tahun? Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa segalanya memang memiliki waktunya masing-masing. Bahwa perubahan ini bukanlah sesuatu yang luar biasa. "Ini bukan masalah besar," gumamku berkali-kali. Namun, hati kecilku tak pernah benar-benar berhenti bertanya, mengapa? Hal yang paling membuatku kesal adalah kebiasaannya yang kini berubah menjadi teka-teki. Dia datang kepadaku, tapi hanya ketika dia butuh. Saat lapar menghampirinya, saat kesedihan melingkupinya, atau ketika kebosanan menjeratnya. Dia akan muncul tiba-tiba, menghancurkan keteraturanku, mengacak-acak ketenanganku, lalu pergi tanpa sepatah kata pun. Maksudnya apa? Aku benci dibuat bingung seperti ini. Aku benci bagaimana dia membuatku merasa diperlukan, hanya untuk kemudian membuatku merasa tak berarti. Namun di balik semua rasa kesalku, aku tak bisa mengingkari satu hal: aku tetap menunggunya. Dia adalah Saka, sebuah misteri yang tak pernah bisa kuselesaikan.
74/366 by lthfyyhm16
5 parts Ongoing
Arifah, seorang siswi yang ceria, mendapati hatinya berdebar tak menentu setiap kali tatapannya tak sengaja bertemu dengan seorang adik kelas yang menyimpan aura misterius. Pertemuan singkat di lorong sekolah menjadi momen-momen kecil yang membekas, di mana senyum simpul dan lirikan mata menjadi bahasa rahasia yang hanya mereka berdua pahami. Di balik kesibukan masing-masing, sesekali notifikasi pesan singkat hadir sebagai jembatan kecil yang menghubungkan dunia mereka. Awalnya, bagi Arifah, interaksi yang terbatas ini sudah cukup untuk menghadirkan kehangatan di tengah hari-harinya. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan yang awalnya samar mulai bertransformasi menjadi harapan yang lebih mendalam. Ia mulai membayangkan percakapan yang lebih panjang dari sekadar sapaan singkat, sebuah kedekatan yang nyata di luar batas layar ponsel. Impian tentang berbagi tawa dan cerita dalam dunia nyata mulai memenuhi benaknya. Namun, tanpa sepengetahuan Arifah, sang adik kelas ternyata masih dibayangi oleh kenangan masa lalu yang belum sepenuhnya terlepas. Jejak-jejak kisah lama itu perlahan mulai menciptakan jarak tak kasat mata di antara mereka, mewarnai setiap tatapan dan pesan singkat dengan keraguan. Kini, Arifah dilanda kebimbangan yang mendalam. Haruskah ia terus melangkah dalam hubungan tanpa status ini, menikmati setiap interaksi kecil namun dihantui ketidakpastian masa depan? Atau justru lebih baik ia menarik diri sekarang, sebelum perasaannya semakin dalam dan ia terpaksa menghadapi risiko terluka oleh bayang-bayang masa lalu yang masih menghantui hati adik kelas itu? Ketakutan akan patah hati membayangi setiap senyum dan pesan singkat yang ia terima, memaksa Arifah untuk mempertimbangkan pilihan yang paling aman bagi perasaannya di tengah dinamika cinta masa SMA.
Asphalt and Heartbeat by syawznn
21 parts Complete
Di bawah langit yang dipenuhi bintang, dua jiwa yang terperangkap dalam kesendirian bertemu di jalan yang penuh aspal panas dan kecepatan. Mereka berdua, seperti dua mesin yang terus berputar, berkejaran dalam kehidupan yang tak pernah memberi mereka kesempatan untuk berhenti dan beristirahat. Archen, dengan tatapan yang penuh tekad, berlari mengejar mimpi-mimpi yang tak bisa dijangkaunya sambil menghindari orang-orang yang tak pernah mencoba memahaminya. Di balik senyum manis dan sikap percaya dirinya, tersembunyi rasa kesepian yang mengeram dalam hatinya. Dunia balap adalah tempat dia bisa bebas, meski hatinya tetap terkunci rapat. Namun, di sana juga, di antara hiruk-pikuk mesin dan suara ban yang membakar jalan, dia bertemu dengan Nara. Nara, dengan senyum sederhana yang selalu tersembunyi di balik kekesalan, lari dari bayang-bayang hidup yang suram. Kecepatan adalah pelarian terbaik, tempat dia bisa merasa hidup meski dunia di luar balap menjeratnya dalam kemiskinan dan penderitaan. Namun, di sinilah, dalam putaran roda yang membawanya lebih dekat dengan Archen, dia mulai menemukan dirinya-dia yang lebih dari sekadar pria pemarah dan tertutup. Cinta yang tumbuh di antara dua orang yang berbeda dunia, dua orang yang belajar untuk saling memahami, belajar bahwa meskipun jalan mereka terjal, mereka bisa saling meraih tangan satu sama lain. Dari musuh menjadi sahabat, lalu kekasih, hingga akhirnya menjadi keluarga yang berlabuh bersama selamanya. Karena cinta tidak mengenal batas, dan tidak ada yang lebih cepat dari perasaan yang tumbuh di hati.
You may also like
Slide 1 of 9
Saat Cinta Tak Terucap cover
The Grey Of SAKARUNA cover
Mistake cover
A Bond of Love; Nomin. cover
Introvert cover
komitmen Itu Penting cover
74/366 cover
Senandika untuk yang Tak Bernama (GreShan) cover
Asphalt and Heartbeat cover

Saat Cinta Tak Terucap

29 parts Complete

Aira, seorang mahasiswi seni yang introvert, merasa nyaman dengan dunianya yang sunyi. Di balik ketenangannya, ada luka lama yang masih mengganggu hatinya-rasa takut untuk jatuh cinta lagi setelah perpisahan traumatis dengan ayahnya. Ia memilih untuk hidup tanpa melibatkan perasaan, menjalani hari-harinya dengan rutinitas yang aman dan terkontrol. Namun, semuanya berubah saat ia bertemu dengan Raka, seorang mahasiswa film yang baru pindah ke kampusnya. Raka yang ceria dan penuh perhatian membuat Aira merasa tak nyaman, tetapi perlahan ia mulai melihat sisi lain dari diri Raka yang membuatnya merasa dihargai dan dipahami. Meskipun demikian, Aira masih diliputi ketakutan akan hubungan yang lebih dalam. Seiring berjalannya waktu, perasaan antara mereka semakin berkembang, tapi Aira berusaha keras untuk menghindarinya. Dia takut jika dirinya membuka hati, luka lama itu akan terbuka kembali. Raka, yang jatuh cinta pada Aira, tidak ingin menyerah begitu saja. Dia tahu ada lebih banyak di dalam diri Aira, dan dia bersedia menunggu. Akankah Aira mampu menghadapi ketakutannya dan menerima cinta yang datang dengan perlahan? Ataukah ia akan terus membiarkan cinta yang indah itu hanya menjadi sesuatu yang tak terucap?