Story cover for Langkah terakhir di lorong senyap by feniasniati
Langkah terakhir di lorong senyap
  • WpView
    Reads 308
  • WpVote
    Votes 140
  • WpPart
    Parts 40
  • WpView
    Reads 308
  • WpVote
    Votes 140
  • WpPart
    Parts 40
Ongoing, First published Apr 20
Lorong itu gelap, sempit, dan seolah menelan cahaya. Setiap langkah memantul dalam keheningan, menciptakan ilusi bahwa seseorang-atau sesuatu-mengikuti dari belakang. Dindingnya dingin, berembun, dan penuh ukiran tak dikenal, seperti pesan dari mereka yang pernah masuk namun tak pernah kembali. Napas membeku di udara, dan detak jantung menjadi satu-satunya irama yang menemani.

Langkah terakhir bukan sekadar gerakan kaki ke depan. Itu adalah keputusan. Titik tak bisa kembali. Saat ujung kaki menyentuh retakan terakhir di lantai batu, lorong tampak berdenyut-seperti makhluk hidup yang tahu bahwa satu rahasia akan segera terungkap. Di depan, ada pintu kayu tua, sebagian terbuka, menghembuskan bau logam, darah, dan tanah basah. Di balik pintu itu: kebenaran, kematian, atau mungkin pembebasan.

Dan saat langkah terakhir itu diambil, lorong senyap... berbisik.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Langkah terakhir di lorong senyap to your library and receive updates
or
#106sunyi
Content Guidelines
You may also like
Tanya Hati (Selesai) by Flower_flo
22 parts Complete
PROLOG Hening. Nyaris tidak terdengar suara apapun. Jalanan yang ku pijaki gelap. Suasana terlihat seperti dalam film-film horror. Aku menempelkan tanganku pada dinding disampingku. Namun, bukannya terasa dingin aku malah merasakan rasa panas yang menjalar seperti aku sedang memegang pemanggangan panas. Mungkin karena aku terlalu merasakan hawa horos saat ini. Aku mengedarkan pandangannku kesegala arah. Berharap menemukan seseorang yang mungkin bisa membantuku. Tidak ada. Tidak ada satu orang pun disini. Seakan-akan di dunia ini hanya ada aku sendirian. Seolah-olah semua orang meninggalkanku di tempat yang sunyi ini. Sunyi, gelap, hampa, dingin, kesepian. Sampai aku mendengar sebuah alunan musik yang entah dari mana asalnya. Sesuatu yang aku tahu adalah sebuah lagu yang memenangkan jiwa. Seperti seseorang yang memainkan itu menuntunku menuju jalan yang benar. Seolah yang memainkannya sedang menenangkanku dari kehampaan ini. seolah dia sedang ingin menarikku dari jurang kesunyian yang aku rasakan saat ini. Memberikanku penerangan yang cukup sehingga aku bisa melanjutkan langkah kakiku dan menegakkan kepalaku. Suara itu, suara yang berasal dari kumpulan nada-nada yang tersusun rapi. Suara yang berasal dari pijatan sang ahli dengan not yang pas. Sebuah harmoni yang seperti sengaja di ciptakan untuk menenangkan hati orang yang mendengarnya. Tapi, yang aku tahu aku jatuh cinta akan hal itu sejak pertama kali mendengarnya. Dan tanpa sadar, kakiku melangkah mencari dari mana suara itu berasal. Sebuah ruangan dengan cahaya remang-remang. Ruangan itu kosong, hanya ada sebuah piano di tengah-tengah ruangan. Walaupun tidak terlalu terang, aku bisa melihat seorang pria berkemeja kotak-kotak sedang memainkan piano itu. Punggungnya melenting-lenting menikmati irama yang dia mainkan sendiri. ~Next to chapter 1~
You may also like
Slide 1 of 8
Misteri di Balik Kabut Gunung Salak cover
Dalam Bayangan Ketakutan: Kumpulan Kisah cover
Lorong belakang sekolah  cover
Antara Dendam dan Cinta cover
Langkah yang Tak Pernah Pulang [END] cover
kamar ujung cover
Tanya Hati (Selesai) cover
Rumah Biasa : Akhir Datang Lebih Awal cover

Misteri di Balik Kabut Gunung Salak

13 parts Complete

PROLOG - GUNUNG SALAK Malam itu, angin dingin berembus perlahan di puncak Gunung Salak, membawa bisikan halus yang terdengar seperti suara-suara dari masa lalu. Langit dipenuhi awan pekat, menyisakan sedikit celah bagi rembulan untuk mengintip ke dunia. Di kejauhan, suara burung hantu terdengar sayup, bercampur dengan gemerisik dedaunan yang tertiup angin. Suasana terasa begitu sunyi, tetapi ada sesuatu di udara-sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa, sesuatu yang mengawasi. Gunung Salak bukan sekadar gunung biasa. Di balik keindahan dan mistisnya, tersimpan rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Legenda tentang kerajaan gaib, makhluk-makhluk yang bersemayam di dalamnya, serta cerita-cerita pendaki yang hilang tanpa jejak, semuanya menjadi bagian dari kisah yang tak pernah selesai. Di sinilah perjalanan Ardan dan kelompoknya dimulai. Sebuah pendakian yang seharusnya hanya tentang keindahan alam, tetapi berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih berbahaya. Tanpa mereka sadari, mereka telah melangkah ke dalam wilayah yang bukan milik manusia. Dan sekali seseorang memasuki dunia yang tak kasat mata... sulit untuk keluar tanpa kehilangan sesuatu. Malam itu, ketika langkah pertama mereka menyentuh tanah Gunung Salak, takdir mereka telah berubah selamanya.