Story cover for Meraih Mimpi dikampung Hijau  by Qirizya
Meraih Mimpi dikampung Hijau
  • WpView
    Reads 84
  • WpVote
    Votes 46
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 84
  • WpVote
    Votes 46
  • WpPart
    Parts 5
Complete, First published Apr 23
senja Adalah anak pertama dari tiga saudara yang nekat kuliah Walaupun keterbatasan ekonomi yang tak cukup keluarga kami di bilang sangat sederhana. rumah yang menggunakan dindang sasak  dan tidak begitu besar tapi tempat kami cukup nyaman karena banyak tamanan seperti buah mangga,pisang dan bunga melati,angerek hingga matahari membuat suasana rumah itu terasa nyaman bersih dan indah.

 Ibu rajin menanam berbagai macam tanaman karena itu salah satu hobi beliau dan tujuan untuk memambah Penghasilan kami biasanya itu di jual ketetangga ada jga hanya sekedar bagi percuma,halaman yang cukup luas dan subur menjadi tanaman semangkin tumbah dan berbuah lebat.aku jalan menuju halaman rumah 

   Nekat ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat dikuliah impian sejak dlu  di uin , Bandung kampus favorit banyak orang dan tempat orang - orang kaya di sana apalagi orang - orang kota di mana semua orang yang berada  tua mayoritas dari mereka pengusaha , penjabat  masih banyak lagi profesi  lain nya , tapi tidak di sana orang ya cukup baik mereka tidak pernah memandang sesuatu dari materi ini yang membuat aku lebih Tertarik untuk datang ke sini.
Apakah senja bisa meraih mimpinya?
All Rights Reserved
Sign up to add Meraih Mimpi dikampung Hijau to your library and receive updates
or
#4meraih
Content Guidelines
You may also like
A Bittersweet farewell  ( Sudah Lengkap Mari Di Baca)  by hanun729
52 parts Complete
Pertemuan yang manis yang Tuhan rencanakan untuk sebuah waktu yang singkat namun bermakna dalam sein dengan tidak sengaja bertemu dengan anak dari teman papanya dan pertemuan kembalinya sein dengan paman nya dan sein terlibat dalam membuat kejutan rencana ulang tahun untuk anak pamannya tersayang dalam pertemuan singkat itu semua hal terjadi sebuah kekaguman kecewaan persahabatan ikatan baru yang telah lama tidak terjalin beberapa bulan sembelum sein menyelesaikan bangku sekolah menengah atasnya akankah bertemunya kembali membuat sein akan menetap di Indonesia atau berpisah untuk mengejar mimpinya di luar negeri. Sein pergi seperti biasa pada hari libur ke kebun raya Bogor, sesudah keliling keliling naik sepeda sein pun beristirahat Sambil menyantap makanannya , tiba tiba seorang gadis duduk di sebelah sambil berbicara. "Boleh minta makanannya tuan? " Sein yang keheranan pun memutar bandan , ke arah gadis itu, meskipun keheranan sein tetap membagi makanannya, terdiam sesaat sein pun kemudian bertanya. "Kau datang ke sini sendiri?" " Tidak bersama pengasuh ku dan paman supir" "Lalu dimana dia sekarang ?" " Tidak tahu, tadi aku pergi sendiri ingin membeli dan tergiur satu makanan, tapi ternyata aku tidak memiliki uang tepat aku berbalik ternyata, aku terlalu jauh pergi dari mereka jadi sekarang aku tidak tahu mereka dimana, mungkin sedang mencariku, aku tidak sanggup mecari mereka karna aku lapar, jadi aku menghampirimu untuk membagi makanan sedikit untukku" "Bagaimana jika aku penjahat?" "Tidak mungkin, muka tuan seperti orang baik, bisa diam dulu tidak ,aku ingin makan!" Sein pun diam, sehabis makan, gadis itu meminta air minum. "Boleh aku minta air nya?" " Tidak , itu bekas, apa ingin membeli yang lain" "Tidak apa apa yang ini saja"
Embun Pagi by BagasYeni
12 parts Complete
Namaku Anahita Embun Prasetyo, aku hidup dalam keluarga kurang mampu yang memiliki seorang ayah penerima jasa antar jemput cuci kendaraan dan seorang ibu rumah tangga yang sangat penyayang. diusiaku yang masih menginjak 12tahun aku dituntut untuk mandiri dalam segala hal. tidak seperti selayaknya anak berusia belasan tahun yang masih memiliki kesempatan bermain dan bermanja-manja. bahkan aku terkadang merasa iri melihat teman-temanku yang bisa bermain dan terpenuhi keinginannya, seperti memiliki sepedah, boneka, dan peralatah sekolah yang layak. sedangkan aku yang setiap harinya sepulang sekolah selalu membantu ibu menjajakan kue nya keliling kota. aku yang menginginkan sesuatu harus dengan bekerja dahulu sebelum mendapatkannya terkadang merasa dunia ini sangat tidak adil, terkadang aku berfikir kenapa semua ini terjadi kepadaku, kenapa hanya keluargaku yang tuhan hukum atas kemiskinan. tapi walau begitu aku tidak pernah ingin berputus asa, karena ibu selalu berkata jika kita ikhlas dengan cobaan yang tuhan berikan maka sedikit banyak masalah yang kita hadapi pasti akan ada jalan keluarnya, rezeki dan nasib seseorang sudah diatur sedemikian rupa oleh tuhan. dimana kita yakin bahwa suatu saat akan ada masanya kita menjadi orang sukses dan menjadi orang yang beruntung. setiap kalimat yang ibukku katakan aku jadikan sebagai motivasi diriku agar kelak aku dapat menjadi orang yang berhasil dan membahagiakan mereka. meskipun sekarang banyak sekali cacian dan makian orang yang selalu merendahkan kami, tapi aku tetap berteguh pada tekadku untuk mengejar cita-citaku. aku ingin sekali menjadi seorang penulis karya yang dikenal banyak orang dan sukses, aku ingin dari hasil kerja kerasku mampu mengangkat derajat keluarga kami agar tidak ada lagi yang menghina dan merendahkan kami.
You may also like
Slide 1 of 10
Abdi Negaraku  cover
KULMINASI cover
A Bittersweet farewell  ( Sudah Lengkap Mari Di Baca)  cover
Senja untuk Genta cover
Nyala Redup di Sudut-Sudut Pabrik [END] cover
SENJA yang mendung... cover
Janda dua anak itu, Pacarku! cover
Embun Pagi cover
Journey Of My Life cover
Takdir cover

Abdi Negaraku

58 parts Complete

Namaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia muda ini tidak mudah. Meskipun di ajarkan orangtuaku untuk mandiri dan agar selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, tetap saja, aku masih sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Tetapi, kak Riki selalu membimbingku, mengajari ku, menegur ku ketika aku salah, dan selalu menemaniku berjuang,menyemangatiku yang mulai masuk dunia perkuliahan dengan status seorang istri. ----- Riki Zaydan Trinanda. Itulah namaku. Aku punya istri, yang umur nya waktu kami menikah masih 18 tahun lebih beberapa bulan. Aku sangat bersyukur Allah menakdirkan aku berjodoh dengan seorang perempuan bernama Mutiara Pertiwi Akbar. Seorang remaja, tapi pemikirannnya sudah bisa mendampingi pemikiran ku yang usianya sudah 23 tahun saat menikah. Dia selalu mengatakan kalau dia masih sering manja kepadaku. Masih sering membuat aku kesal. Tapi, aku tidak pernah resah atau terganggu akan hal itu. Malahan, menurut ku, dia sudah bisa merubah sikapnya yang dulu kata bundanya manja. Tetapi setelah menikah, dia menjadi lebih rajin. Memang, kata orang, menikah muda itu bisa mendewasakan seseorang. Dan aku rasa, itu berdampak baik pada Ara. Dia sudah menjadi istri yang baik bagi ku. ----- Cerita ini hanya fiksi.