Story cover for Avrellia by Setiatiaa14
Avrellia
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Apr 24
"Menjadi anak pertama bukan hanya tentang lahir lebih dulu... tapi tentang tumbuh lebih cepat dari yang seharusnya."

Avrellia, gadis berusia 17 tahun, harus menjadi ibu bagi tiga adiknya saat ibunya tiada dan ayahnya tak pernah punya waktu untuk mereka. Setiap hari ia bangun paling pagi, menyiapkan segalanya, menahan tangis, dan berusaha tetap kuat - meski hatinya sendiri mulai retak.

Di sekolah, Avrellia bukan siapa-siapa. Justru di sanalah ia sering menjadi sasaran ejekan, dijatuhkan, dan dianggap remeh. Dunia seolah tak menyisakan ruang untuknya bernapas lega.

Tapi apakah seseorang seperti Avrellia masih berhak bahagia? Apakah cinta juga akan datang padanya... atau justru dunia akan merenggut semuanya sebelum sempat ia merasa dicintai?

Sebuah kisah tentang luka, tanggung jawab, dan harapan kecil yang tumbuh dalam diam. "Avrellia" adalah suara bagi anak pertama yang terlalu sering disuruh mengerti, tapi tak pernah dimengerti...
All Rights Reserved
Sign up to add Avrellia to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
Juan [REVISI] cover
Arkan Dan Keira cover
Menyerah atau Bertahan? cover
ARALVI [Completed] cover
ADARA cover
Layà & Diga cover
Aneyra cover
Waktu?  cover

Juan [REVISI]

1 part Complete

Ini bukan kisah romansa dimana si pangeran sekolah jatuh cinta dengan primadona sekolah, bukan pula kisah si badboy yang jatuh cinta dengan seorang gadis polos, apalagi kisah si tukang bully yang jatuh cinta dengan korbannya. Sekali lagi ku ingatkan, ini bukanlah kisah romansa remaja masa kini. Kisah ini hanyalah perjalanan hidup seorang remaja dalam menjalani hidupnya. Ini kisah seorang remaja yang mencoba bertahan di tengah kerasnya dunia, dimana ketidakadilan benar-benar nyata. Cerita ini penuh dengan diskriminasi terhadap ia yang tidak 'sempurna'. Tentang mereka yang terjebak dalam nerakanya dunia. Tentang segala luka dan tangisan yang teredam. Tentang ketidakadilan yang ia rasa, sebab keadilan hanya milik mereka yang 'berpunya'. Kisahnya tidak berhenti di sana, sebab masih banyak luka yang akan ia rasa. Mereka yang ia harapkan dapat menyembuhkan luka, nyatanya hanyalah pemberi luka paling banyak. Ia hanya berharap hadirnya dapat diberi kasih, tapi bagaimana bisa jika hadirnya saja tak pernah diharapkan. Karena ia adalah hadir yang membawa luka. Jangan pikir bahwa ia tak pernah melawan, karena nyatanya, ia akan selalu melawan meski perlawanannya tak pernah membuahkan hasil. Sebab keadilan bukanlah miliknya. Memangnya apa yang bisa diharapkan di dunia ini? Jika memang masih ingin bertahan, maka jangan terlalu berharap kepada seseorang.