Perasaan Terpendam

Sebuah kisah yang menceritakan ABG yang labil. Spekulasi-spekulasi yang terlalu kurang wajar, biasanya dinamakan alay. Berkeliaran di dalam pikiran mereka. Sahabat, teman, dan kekasih.

“Sebuah kisah cinta anak remaja yang tengah merasa jatuh cinta”

Sebuah retakan yang tersembunyi di dalam dirinya. Menimbulkan banjir luluhan air mata.
“Rea, aku nggak tahu harus berbuat apa? Dia nyuekin aku mulu.” Tangisnya pecah saat menceritakan kelakuan kekasihnya kepada sang sahabat.
Rea masih diam menenangkan Jeni yang sedang menangis dipundaknya. Ia merasa curahatan Jeni belum selesai.
“Gue udah bersabar dengan sikap cueknya. Tapi apa ia malah menjauh re. Terus...terus dia jalan sama cewek lain. Rea gue nggak sanggup lagi.” Ia meraung, sambil memukul-mukul pundak Rea. Yang dipukul hanya meringis kesakitan.
“Jeni, lo seharusnya jangan menyukai dia.” Nasehatnya yang mirip dengan orang memerintah.
“Rea, lo kok malah merintah gue sih. Sahabat lo masih sakit hati nih!”
“Udah ah jangan nangisin dia. Kan masih ada gue yang selalu disamping elo. Ayo ke kelas, udah hampir masuk.” Ajaknya yang sudah berdiri terlebih dahulu. Lalu menyodorkan tanganya pada Jeni.
***

To be Continue....